Rabu, 27 Agustus 2025

Pria di Jakarta Meninggal Usai Divaksin, Kemenkes Masih Lanjutkan Vaksinasi AstraZeneca

Vaksinasi Covid-19 dengan vaksin AstraZeneca masih berlangsung meski ada pemuda 22 tahun asal Buaran, Jakarta, meninggal dunia usai divaksin.

Tribunnews/HO/Puspen TNI
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 AstraZeneca di Mabes TNI yang dilaksanakan oleh Pusat Kesehatan (Puskes) TNI dan diberikan kepada PNS Unit Organisasi Mabes TNI dengan target 2.850 vaksin, bertempat di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (26/3/2021). Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiapkan 130.000 vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diberikan oleh Pemerintah melalui Menteri Kesehatan, yang akan didistribusikan kepada seluruh Prajurit dan PNS TNI di 10 Provinsi Indonesia. Tribunnews/HO/Puspen TNI 

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Hindra Irawan Satari menjelaskan, Trio Fauqi Virdaus (Alm) sempat mengalami demam dan sakit kepala.

Trio menerima vaksin pada Rabu (5/5) pukul 13.30 di Gelora Bung Karno.

Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca pada 20 Maret 2021 di Ede, tempat kampanye vaksinasi melawan Covid-19
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca pada 20 Maret 2021 di Ede, tempat kampanye vaksinasi melawan Covid-19 (Piroschka van de Wouw / ANP / AFP)

"Setengah jam diamati aman terus ke kantor sampai di kantornya enggak enak badan," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (10/5/2021).

Selanjutnya ujar Hindra, Trio meminta izin atasan di Pegadaian Cibubur untuk pulang ke rumah karena merasakan demam, sakit kepala, dan lemas.

"Tapi dia gak lapor ke tempat vaksinasinya di GBK atau melapor ke nomor telepon di kartu vaksinasi," ujarnya.

Berdasarkan keterangan keluarga, Trio ingin memeriksa diri ke dokter yang sering dia kunjungi

"Tapi dokternya enggak praktek sore itu dan dia enggak berobat. Jam 12 malam dia demam 39 derajat tapi dia enggak berobat juga," jelas Hindra.

Saat keesokan harinya atau Kamis (6/5/2021) Trio mengeluhkan pegal pada kakinya sehingga ia meminta kakaknya untuk memijat kaki.

Selain itu, Trio masih merasakan demam dan kondisinya kian lemah.

"Terus pingsan kemudian dilarikan ke rumah sakit, jaraknya 15 menit sampai di rumah sakit sekitar 12.30, dia sudah enggak ada (meninggal)," ungkapnya.

Belum Cukup Bukti karena Vaksin

Hindra Irawan Satarimengatakan, pihaknya bersama Komda dan Dinas Kesehatan DKI masih melakukan melanjutkan investigasi terkait kejadian itu.

"Ini terlalu cepat untuk membuktikan ini karena vaksin. Untuk menyebab penyakit lain.. Dinkes DKI sedang menelusuri pengobatan yang bersangkutan dengan mencari keterangan kepada dokter yang sering dikunjungi Trio," ungkap Hindra.

Sebelumnya, Komnas KIPI menyatakan hingga saat ini penyebab meninggalnya almarhum masih belum cukup bukti untuk dikaitkan dengan vaksinasi.

Baca juga: DPR Desak KIPI Segera Turun Tangan Selidiki Penyebab Pria Meninggal Usai Vaksinasi AstraZeneca

Baca juga: Cegah KIPI Berat, Harus Jujur Saat Skrining Sebelum Vaksinasi Covid-19

“Komnas bersama Komda DKI sudah melakukan audit bersama pada Jumat yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi, Oleh karena itu masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima, Senin (10/5/2021).

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan