Kamis, 11 September 2025

Virus Corona

Cegah Covid-19, ABK Kapal Barang dan Kargo dari India Akan Diisolasi 14 Hari di Atas Kapal

Pemerintah terus melakukan antisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 yang berasal dari luar negeri.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan antisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 yang berasal dari luar negeri.

Di antaranya dengan melakukan isolasi terhadap anak buah kapal (ABK) kapal barang dan kargo dari India saat tiba di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan mereka yang berada di kapal barang dan kargo dari India akan diisolasi selama 14 hari di atas kapal.

"Khusus untuk kapal yang pernah ataupun berasal dari India untuk dilakukan isolasi di kapal selama 14 hari. Jadi artinya, kita isolasi langsung di kapal bagi barang atau cargo yang pernah masuk ke India," kata Airlangga usia rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Ribuan Pasien Covid-19 di India Jalani Operasi Pengangkatan Mata karena Terinfeksi Jamur Hitam

Pengetatan tersebut tidak terlepas dari temuan adanya klaster Covid-19 di Cilacap, Jawa Tengah.

Kurang lebih terdapat 14 ABK yang dinyatakan positif Covid-19 varian baru B1617 dari India.

Baca juga: Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Efektif Melawan Gejala Covid-19 Varian India

"Pemerintah juga memperhatikan ada kasus klaster kapal di Cilacap di mana di sana dari ABK-nya tercatat positif dan sebagian telah sembuh. Namun di situ nanti dijelaskan juga oleh Pak Wamenkes ada 14 ABK yang terkena varian B.1617," katanya.

Baca juga: Jumlah Warga India yang Meninggal karena Covid-19 Tembus Angka 300 Ribu

Selain itu, Airlangga mengatakan pemerintah telah menemukan sejumlah klaster Covid-19, setelah Idul Fitri 2021.

Klaster tersebut timbul selama bulan Ramadan dan usai Lebaran.

"Kemarin pasca Ramadan dan Idul Fitri di monitor dengan kegiatan PPKM mikro di beberapa tempat ada kasus klaster tarawih di Pati, Banyumas, Banyuwangi, Malang, klaster pemudik di Klaten Cianjur Garut, klaster halal bihalal di wilayah Cilangkap, dan pelaku perjalanan perumahan di Bogor," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan