Virus Corona
Kemenkes Ungkap Covid-19 Varian Delta Cenderung Menular pada Anak-anak, Warga Diminta Waspada
Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu menyebutkan, jika Varian Delta cenderung menular pada anak.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus positif Covid-19 terus meningkat setiap harinya.
Selama dua hari terakhir, Indonesia memecahkan rekor kasus tertinggi berturut-turut.
Setelah pada Rabu (23/6/2021) kemarin kasus positif Covid-19 mengalami kenaikan sebanyak 15.308 pasien per harinya.
Kemarin, Kamis (24/6/2021) rekor kasus tertinggi kembali terpecahkan.
Dengan adanya penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 20.574 pasien.
Baca juga: Kasus Corona Melonjak, Ini 3 Rumah Sakit Khusus Covid-19 yang Ditunjuk Kemenkes
Angka tersebut pun menjadi angka kasus tertinggi di Indonesia selama pandemi.
Sementara itu sejalan dengan meningkatnya kasus Covid-19, varian baru juga terus ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.
Diketahui Varian Delta memang disebut sebagai varian yang lebih cepat menular.
Bahkan Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu menyebutkan, Varian Delta cenderung menular pada anak-anak.
"Tapi memang ada kecenderungan kalau lihat varian ini pada umur, di beberapa rumah sakit kami lihat. Di umur-umur, di bawah 18 tahun, di bawah 10 tahun sudah ada yang kena," kata Maxi dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Cerita Tangisan Wakapolres Jaksel, Merasa Bersalah saat Pasien Covid-19 yang Ditolongnya Meninggal
Varian Delta Sudah Ada di Jawa Barat
Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengumumkan bahwa Varian Delta sudah ditemukan di Jawa Barat.
Untuk itu pria yang kerap disapa Kang Emil ini terus meminta warganya untuk tetap waspada.
"Berita paling penting hari ini adalah Varian Delta sudah ada di Jawa Barat. Ini menandakan kita harus waspada," kata Kang Emil.
Berdasarkan hasil kajian genome sequencing Labkesda Jabar dan ITB, Varian Delta ditemukan di Karawang dan Depok.

Baca juga: Zona Merah Covid-19 di Jawa Semakin Meluas, Melonjak 2 Kali Lipat, Varian Delta Terbanyak di Jakarta
Kang Emil pun mengingatkan par warganya bahwa penularan Varian Delta akan lebih cepat dari varian sebelumnya.
"Hadir di Karawang dan Kota Depok berdasarkan kajian genome sequencing Labkesda Jabar dan ITB."
"Sehingga menandakan penularan varian ini akan lebih cepat dari varian sebelumnya. Mudah-mudahan dengan berita ini kita tingkatkan kewaspadaan kita," tambahnya.
Baca juga: 27 Asrama Haji Jadi Tempat Isolasi Covid, Pasien Masih Positif Dipulangkan
WHO Peringatkan Varian Delta sebagai Varian Terkuat
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India berpotensi menjadi lebih mematikan daripada virus corona yang berasal dari Wuhan.
Varian Delta disebut lebih cepat menular dan membuat pasien menjadi sakit parah.
Hal ini diungkapkan Dr. Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan World Health Organization (WHO).
Menurutnya varian Delta menjadi varian paling dominan di seluruh dunia.
Varian Delta yang sangat menular adalah jenis virus corona tercepat dan terkuat yang pernah ada dan akan mengambil orang yang paling rentan, terutama di tempat-tempat dengan tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah.
Baca juga: PAN: Fungsikan Asrama Haji Menjadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
“Varian Delta ini lebih cepat, lebih bugar daripada varian sebelumnya, dan oleh karena itu jika ada orang yang dibiarkan tanpa vaksinasi, mereka tetap berada pada risik tertinggi,” kata Ryan.
Bahkan WHO melabeli varian Delta sebagai varian yang menjadi perhatian bulan lalu.
Sebuah varian dapat diberi label sebagai 'perhatian' jika terbukti lebih menular, lebih mematikan, atau lebih resisten terhadap vaksin.
"Varian Delta sekarang menggantikan Alpha, varian yang sangat menular yang melanda Eropa dan kemudian AS awal tahun ini," ujar Dr. Paul Offit, Direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia dikutip Tribunnews dari CNBC News, Kamis (24/6/2021).
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Faisal Mohay)