Penanganan Covid
Ivermectin Akan Dibanderol Rp5.000, Kini Marak Dijual Harganya Selangit, Lebih Dari Rp500 Ribu
Dibanderol Rp5.000, harga ivermectin dengan harga selangit. Jauh dari harga banderol yang disebut Erick Thohir. Harganya mencapai Rp530.000.
Penulis:
Anita K Wardhani
Produk dengan harga Rp 250.000 paling laris dibeli dengan total transaksi 305 pembeli.
Adapun di Bukalapak, produk Ivermax dijual dengan kisaran harga Rp 260.000 sampai Rp 400.000 per setrip.
Adapun lokasi toko online tersebut mayoritas berada di Jakarta. Selebihnya berada di Tangerang, Bandung, Surakarta, Surabaya, Jombang, Pasuruan, dan Situbondo.
Sementara penelusuran di sejumlah apotek, ivermectin dijual dengan harga yang juga jauh melebihi banderol yang disebut Erick Thohir.
Ada yang langsung mematok harga tinggi sekitar Rp200.000. Ada juga apotek yang menanyakan resep dokter dan menolak pembelian bebas
Obat Murah
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kerjasama BPOM yang telah memberikan izin obat Ivermectin untuk menjalani uji klinik sebagai obat Covid-19.
Erick berharap, hasil uji klinik terhadap obat Ivermectin memberikan hasil yang baik, di tengah lonjakan kasus, dimana salah satu hal yang harus diperhatikan adalah ketersediaan obat.
"Kita coba membantu rakyat mendapat obat murah atau terapi Covid-19 murah yang nanti tentu diputuskan setelah uji klinik," harap Erick dalam konferensi pers virtual (28/6/2021).

Saat ini ujar Erick, BUMN bidang farmasi telah menyiapkan produksi dalam negeri sebanyak 4,5 juta obat Ivermectin.
"Nah ini kalau memang ternyata baik untuk kita semua, tentu produksi ini akan kita genjot," ujarnya.
Ia mengatakan, saat kondisi kritis seperti ini ketersediaan obat murah sangat mendukung kebijakan pemerintah PPKM Mikro diberbagai wilayah.
"Kami sangat berterima kasih kepada BPOM, Kementerian Kesehatan atas dukungannya dan mudah-mudahan kerjasama ini terus terjaga dan insya Allah dengan niat baik semuanya," ungkap Erick.
Badan POM sebelumnya dikesempatan yang sama, memberikan lampu hijau obat Ivermectin untuk menjalani uji klinik sebagai obat Covid-19.
Nantinya, pelaksanaan uji klinik akan dilakukan metodologi yang dapat terpercaya yaitu randomized control trial atau acak kontrol di 8 rumah sakit.
Adapun delapan rumah sakit tersebut adalah rumah sakit Persahabatan Jakarta, rumah sakit Sulianti Saroso Jakarta, Rumah Sakit Soedarso Pontianak, Rumah Sakit Adam Malik Medan, RSPAD Gatot Subroto Jakarta, RSAU Jakarta dr Esnawan Antariksa, RSU Suyoto, dan RSDC Wisma Atlet Jakarta.