Tidak Seperti Inhaler, Memakai Nebulizer Tidak Perlu 'Tarik Nafas Dalam-dalam'
Jika anda menderita asma, dokter mungkin akan menyarankan anda menggunakan nebulizer sebagai pengobatan atau terapi pernafasan.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Hendra Gunawan
Lepaskan bagian yang dapat dilepas, yakni corong dan wadah obat.
Rendam dalam larutan yang disediakan oleh dokter anda atau larutan cuka putih dan air panas, biarkan bagian-bagian ini terendam selama satu jam.
Lepaskan bagian-bagiannya dan biarkan mengering atau sambungkan kembali pada mesin untuk mengeringkannya.
Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk memastikan bahwa anda melakukan pembersihan harian dan disinfektan sesuai instruksi yang diberikan.
Apa kelebihan nebulizer?
Nebulizer lebih mudah digunakan saat anda tiba-tiba mengalami serangan asma, karena anda tidak perlu mengambil nafas dalam-dalam ketika menggunakannya.
Selain itu, beberapa obat pun dapat diberikan secara bersamaan dan nebulizer ini mungkin lebih mudah digunakan oleh anak kecil.
Lalu apa kekurangan nebulizer?
Nebulizer biasanya tidak semudah inhaler saat dibawa, karena sering membutuhkan sumber daya stasioner.
Saat menggunakan nebulizer, pengiriman obat ke dalam tubuh pun membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan melalui inhaler.
Nebulizer memang merupakan pengobatan yang efektif untuk penderita asma, namun mesinnya berisik dan biasanya perlu adanya sumber listrik, bahkan pengobatannya pun membutuhkan waktu lebih lama.
Jika anda menggunakan inhaler pompa, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan nebulizer hanya saat inhaler pompa tidak bekerja.
Memiliki nebulizer bisa menjadi rencana cadangan yang efektif, jika anda tidak ingin mendapatkan perawatan di ruang gawat darurat, terutama saat pandemi seperti ini.