Jumat, 12 September 2025

Virus Corona

PROFIL Faheem Younus, Dokter asal AS yang Tulis Cuitan dalam Bahasa Indonesia soal Covid-19

Inilah profil dan sosok Farheem Younus. Dokter asal Amerika Serikat yang menulis cuitan soal Covid-19 dan penanganannya dalam bahasa Indonesia.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
KOLASE TWITTER.COM
profil dan sosok Farheem Younus. Dokter asal Amerika Serikat yang menulis cuitan soal Covid-19 dan penanganannya dalam bahasa Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Faheem Younus mendadak jadi bahan perbincangan di kalangan warganet Tanah Air.

Tak lain setelah Faheem Younus menulis cuitan dalam bahasa Indonesia di akun Twitter pribadinya sejak beberapa hari lalu.

Faheem Younus mencuit terkait penanganan Covid-19 serta sejumlah tips bagi warga Indonesia dalam menghadapi virus corona.

Padahal Faheem Younus adalah seorang dokter asal Amerika Serikat (AS).

Baca juga: BREAKING NEWS Pecah Rekor Corona 5 Juli 2021, Ada 29.745 Kasus Baru

Baca juga: UPDATE Corona 5 Juli 2021: Pecah Rekor Lagi Tembus 29.745 Kasus, Sembuh 14.416, Meninggal 558

Lantas, siapakah Faheem Younus?

Dr Farheem Younus, dokter asal Amerika Serikat
Dr Faheem Younus, dokter asal Amerika Serikat (somvweb.som.umaryland.edu)

Dari penelusuran Tribunnews.com, Faheem Younus adalah dokter dengan spesialis penyakit dalam dan penyakit menular.

Faheem Younus juga menjabat sejumlah beberapa posisi di University of Maryland, Upper Chesapeake Health, AS.

Beberapa jabatan tersebut mencakup Vice President, Chief Quality Officer, Chief Division of Infectious Diseases, dan Clinical Associate Professor.

Dikutip dari situs resmi University of Maryland, Faheem Younus pernah meraih sejumlah penghargaan.

Ia merupakan eksekutif dokter bersertifikat (CPE) yang memimpin program kualitas dan keamanan pasien Universitas Maryland Upper Chesapeake Health.

Faheem Younus juga ahli dalam manajemen perubahan.

Ia dihormati karena kemampuannya untuk mengubah dan menyelaraskan tim multidisiplin.

Faheem Younus berulang kali dipilih oleh rekan-rekannya untuk menerima penghargaan "Top Doc" yang diberikan setiap tahun oleh Majalah Baltimore.

Dia juga pernah menerima Penghargaan Layanan Relawan Presiden/Presidential Service Award dari pemerintahan Barack Obama pada 2008 untuk layanan kemanusiaannya.

Selain bahasa Inggris, Faheem Younus juga menguasai bahasa Urdu yang merupakan bahasa nasional Pakistan dan bahasa negara di negara-negara bagian India.

Faheem Younus menyelesaikan pendidikan di King Edward Medical University, Pakistan pada 1995.

Dikutip dari Kompas.com, di luar sektor akademis, Faheem Younus juga tergabung dalam Organisasi Penyakit Menular Amerika (Infectious Disase Society of America/IDSA).

Ia juga aktif menulis di sejumlah media internasional, seperti The Huffington Post, Washington Post, Christian Science Monitor, hingga Baltimore Sun.

Aktif di Media Sosial

Faheem Younus termasuk satu di antara dokter yang aktif di media sosial, terutama di Twitter.

Bahkan akun Twitter-nya dengan nama @FaheemYounus telah mendapatkan centang biru dari Twitter.

Dengan follower yang berjumlah 326 ribu, Faheem Younus kerap berbagi tips terkait penanganan pandemi.

Hal ini sesuai dengan apa yang ditulisnya di bio Twitter.

"Berbagi tips pandemi dan lainnya untuk meringankan penderitaan manusia," tulis Faheem Younus.

Namun sejak beberapa hari terakhir, Faheem Younus kerap menulis cuitan yang ditujukan pada masyarakat Indonesia.

Bahkan agar lebih mudah dimengerti, ia menulis cuitan soal Covid-19 dalam bahasa Indonesia.

Satu cuitannya yang menarik lantas viral di media sosial adalah cara mengobati Covid-19 di rumah.

Faheem Younus menyarankan, bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah, dapat mengonsumsi parasetamol untuk mengobati demam.

Juga menggunakan budesonide inhaler dua kali sehari serta semprotan hidung Oxymetazolone untuk hidung tersumbat.

Secara tegas, Faheem Younus mengatakan, pasien tidak perlu mengonsumsi antibiotik, seng, atau steroid, bahkan ivermectin.

Ia juga menuliskan sejumlah tips apabila ada anggota keluarga yang positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Punya Anggota Keluarga yang Terkena COVID?

- Kamar pasien dan kamar mandi terpisah

- Amati isolasi ketat

- Akhiri isolasi setelah 10 hari onset gejala

- Jangan ulangi tes Covid karena dapat bertahan + selama berminggu-minggu tetapi pasien tidak menular lebih dari 10 hari," tulisnya.

Farheem Younus. Dokter asal Amerika Serikat yang menulis cuitan soal Covid-19 dan penanganannya dalam bahasa Indonesia.
Cuitan Farheem Younus, dokter asal Amerika Serikat dalam bahasa Indonesia. (TWITTER.COM)

Cuitan Faheem Younus yang juga menjadi sorotan adalah tidak perlu memburu sejumlah obat seperti Remdesivir, Tocilizumab atau Plasma karena tidak menyelamatkan nyawa.

"Deksametason dan antikoagulan bekerja paling baik. JANGAN mengobati sendiri."

"Hanya untuk pasien rawat inap yang membutuhkan oksigen," kata dia.

Faheem Younus juga ikut mengomentari sebuah merek susu yang disebut bisa mengobati Covid-19 sehingga diburu oleh masyarakat.

Ia pun meluruskan informasi tersebut dengan mengatakan, susu merek tersebut tidak memiliki peran dalam pengobatan Covid-19.

"My Indonesian Friends

This milk, or vitamins or ivermectin has no role in COVID treatment.

Susu ini, atau vitamin atau ivermectin tidak memiliki peran dalam pengobatan COVID," tulisnya.

Selain itu, Faheem Younus juga pernah menulis tentang kondisi pandemi di Indonesia yang mirip dengan India.

"Dalam dua minggu, situasi Indonesia mulai menyerupai India."

"Menyaksikan kengerian yang sama tengah berlangsung..." cuitnya dengan menyertakan video terkait situasi pandemi di Indonesia.

Cuitan Farheem Younus, dokter asal Amerika Serikat dalam bahasa Indonesia.
Cuitan Farheem Younus terkait kondisi pandemi di Indonesia. (TWITTER.COM)

Selengkapnya, berikut sejumlah cuitan Faheem Younus terkait kondisi pandemi dan tips seputar Covid-19 dalam bahasa Indonesia.

"Selamatkan hidupmu

DAPATKAN TES COVID jika...

Anda mengalami demam, nyeri tubuh, sakit tenggorokan, batuk, kehilangan rasa

Anda bahkan memiliki gejala TUNGGAL. Jangan menunggu atau Anda akan menyebarkan virus

Bahkan jika Anda divaksinasi tetapi bergejala; bisa jadi varian"

"Kiat COVID:

Menginfeksi Anda melalui kenop pintu, makanan, ponsel, mayat, bahan makanan, atau permukaan lain bukanlah strategi virus ini

Seorang manusia akan memberimu COVID

Pakai masker, cuci tangan, hindari berkumpul di dalam ruangan dan vaksinasi."

"Bagaimana agar tetap aman?

Pakai masker KN95

Jangan berjabat tangan

Hindari pertemuan dalam ruangan dengan ppl

Jika Anda harus hadir, buka jendela, cuci tangan dan kurangi durasi paparan

Dapatkan vaksinasi."

"Masalahnya:

Penyebar isu di Facebook/Whatsapp yang menyarankan untuk tidak vaksinasi TIDAK AKAN ngurusin kamu di ICU ketika kamu sekarat kehabisan oksigen karena varian Delta.

Solusinya gampang:

Berhenti membuang-buang waktu di whatsapp. Dapetin vaksin."

"This is not Brazil or India or Italy.

It’s Indonesia. A country of 270 million ppl is being silently decimated by COVID. Healthcare system collapsing.

Needs urgent global intervention to fight the disaster unfolding.

Ini bukan Brasil atau India atau Italia.

Ini Indonesia. Negara berpenduduk 270 juta jiwa diam-diam dihancurkan oleh COVID. Sistem kesehatan runtuh.

Butuh intervensi global yang mendesak untuk melawan bencana yang sedang berlangsung."

Cuitan Farheem Younus 3
Cuitan Farheem Younus, dokter asal Amerika Serikat terkait kondisi pandemi di Indonesia.

Pernah Dicatut dalam Berita Hoax

Hoaks
Hoaks 17 pernyataan tentang Covid-19 dengan mencatut nama Faheem Younus. (kominfo.go.id)

Pada awal Juni 2021, nama Faheem Younus pernah dicatut dalam sebuah berita hoax.

Dikutip dari kominfo.go.id, saat itu, beredar sebuah pesan berantai di WhatsApp yang berisi tentang 17 pernyataan tentang Covid-19.

Pernyataan ini yang diklaim berasal dari Faheem Younus.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim itu salah.

Melalui akun Twitter resminya, Faheem Younus telah membantah hal tersebut.

Dalam unggahannya, Dr Faheem Younus memberikan klarifikasi, kata-kata itu bukan miliknya dan tulisan tersebut beredar tanpa persetujuannya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Berita lain terkait Virus Corona

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan