Senin, 29 September 2025

Virus Corona

Banyak Informasi Soal Vaksin Pakai Virus Hidup, Ahli Imunologi: Virusnya Sudah Dimatikan

Sampai saat ini masih banyak kepercayaan dan informasi di media sosial mengklaim jika vaksinasi Covid-19 memakai bahan dasar virus yang masih hidup.

Freepik
Banyak Informasi Soal Vaksin Pakai Virus Hidup, Ahli Imunologi: Virusnya Sudah Dimatikan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai saat ini masih banyak kepercayaan dan informasi di media sosial mengklaim jika vaksinasi Covid-19 memakai bahan dasar virus yang masih hidup.

Ketua PP PERALMUNI (Perhimpunan Alergi Imuniologi Indonesia), Iris Renggani, meluruskan pemberitaan yang mengandung informasi tidak benar terkait hal ini.

Vaksinasi nyatanya juga menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan virus Covid-19 dan menciptakam herd immunity.

Ada beberapa jenis vaksin yang telah dikembangkan untuk saat ini, salah satunya adalah vaksin Covid-19 Sinovac yang dikembangkan dengan metode inactivated.

Baca juga: KLIK pedulilindungi.id untuk Download Sertifikat Vaksin Covid-19 ke-1 dan 2, Bisa Juga Lewat SMS

Baca juga: Seberapa Besar Edukasi Vaksin Covid-19 terhadap Anak? Begini Kata Dokter

Artinya virus yang berada dalam vaksin sudah dimatikan dan tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan.

Sementara itu, vaksin Sinovac menggunakan partikel virus SARS-CoV-2 yakni virus Corona penyebab Covid-19, yang telah dimatikan, atau genomnya telah dirusak.

Partikel virus yang sudah dimatikan ini nantinya akan berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh tanpa risiko penyakit serius.

Terkait pemberitaan yang masih menyebut jika vaksin menggunakan virus covid-19 yang masih hidup adalah salah besar, sebab menurutnya dapat berbahaya bagi manusia.

"Kalau untuk vaksin Covid-19 itu virus yang telah dimatikan tidak ada vaksin hidup untuk Covid-19 karena terlalu berbahaya," ungkapnya dalam siaran virtual, Sabtu (24/7/2021).

Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin (freepik.com)

"Contohnya Sinovac, Sinpharm," imbuhnya.

WHO juga menyebut metode inactivated virus ini sebagai salah satu dari tujuh teknologi pengembangan vaksin.

Tak hanya itu ia kembali menegaskan jika vaksin sangat aman untuk disuntikan kepada masyarakat guna mencegah penularan Covid-19.

Sebab sebelum didistribusikan vaksin telah melakukan beberapa fase hingga akhirnya mendapat izin dari WHO.

"Aman karena telah melalui fase penelitian sebelum fase satua da uji penelitian untuk binatang, yang bertujuan untuk uji keamanan dan efektitivitas dari vaksin," kata Staf Divisi Alergi Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, Iris Renggani

"Fase dua untuk mengetahui lebih jauh keamanan dan efikasi dan pada fase ketiga adalah melihat efeksamping yang jarang terjadi serta semua keamanan dan efikasi," tutupnya.
--

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan