Virus Corona
Hasil Riset: 62 Persen Nakes Indonesia Sulit Pertahankan Ibu Menyusui untuk Beri ASI Eksklusif
Satu diantaranya adalah terkait upaya nakes dalam mempertahankan agar ibu menyusui dapat terus memberikan ASI eksklusif bagi bayinya.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Johnson Simanjuntak
"Lalu, 66 persen tenaga kesehatan di layanan primer ini ternyata tidak pernah mendapatkan pelatihan menyusui khusus manajemen laktasi untuk pandemi. Sehingga berisiko 1,2 kali lebih besar risiko ganggu pelayanan laktasi dan kesehatan ibu anak," papar Dr. Ray.
Selanjutnya, 42 persen nakes mengakui tidak ada ketersediaan informasi tentang menyusui yang aman selama masa pandemi di fasilitas kesehatan tempat mereka ditugaskan.
Kemudian, 64 persen fasilitas kesehatan primer tidak memiliki fasilitas menyusui khusus pasien Covid-19.
Statistik ini, kata dia, menunjukkan betapa besar pengaruh layanan antenatal care selama masa pandemi.
Selain itu, pelatihan dan sosialisasi mendasar untuk para dokter, bidan praktik mandiri maupun nakes di Puskesmas dan rumah sakit tingkat terkait proses menyusui pun sangat berpengaruh.
"Sehingga, bila aspek fasilitas antenatal care dan pelatihan terhadap tenaga kesehatan selama pandemi terlewatkan, maka konsekuensinya adalah ancaman turunnya angka ASI eksklusif Indonesia, dan ini adalah potensi risiko kesehatan jangka panjang," tegas Dr. Ray.
Perlu diketahui, penelitian mengenai kesiapan nakes dan fasilitas kesehatan dalam proses menyusui ini dilakukan oleh tim Dr. Ray Wagiu Basrowi bersama Dr. Levina Chandra Khoe, MPH dan Qisty melalui survey daring.
Survey daring ini dilakukan selama periode Februari hingga Mei 2021 dengan melibatkan sebanyak 1004 nakes.
Mayoritas nakes yang berpartisipasi merupakan bidan dan dokter umum.
Lalu 45 persen diantaranya adalah nakes layanan primer yang bekerja di Puskesmas, sedangkan 17 persen bidan praktik mandiri yang bertugas di 22 provinsi di Indonesia.
Rekomendasi pun kemudian diberikan tim peneliti HCC terkait hasil penelitian ini.
Terkait praktik Konsultasi Pemberian ASI Eksklusif selama masa pandemi Covid-19, kompilasi deskriptif penelitian ini menyimpulkan bahwa penting untuk melakukan sistem penjadwalan kunjungan yang sebelumnya telah disepakati dengan ibu menyusui.
Lalu opsi lainnya adalah konsultasi bisa dilakukan melalui kunjungan rumah atau konseling daring seperti Whatsapp, SMS dan telepon.
Begitu pula nakes bisa memberikan saran inovasi antenatal care serta konseling menyusui selama masa pandemi.
Ini bisa diperoleh dari respons para nakes melalui penyediaan fasilitas telemedicine atau konsultasi daring yang mudah digunakan dan gratis, Posyandu secara daring, kelas ibu menyusui secara daring, hingga pengawasan ibu hamil dan menyusui berbasis daring.
Semua bisa dilakukan melalui instrumen seperti penggunaan aplikasi ponsel maupun kalender online.