Virus Corona
Badan Intelijen AS Dilaporkan Meretas Server Cloud Terkait Sampel Virus Laboratorium Wuhan
Amerika Serikat (AS) dan China kini terperosok dalam perang informasi berisiko tinggi terkait penyelidikan asal usul virus corona atau Covid-19.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Adi Suhendi
Setelah WHO menetapkan wabah virus corona menjadi pandemi global pada 2020, AS pun menuduh China menghapus data genetik dari sekitar 22.000 sampel virus yang dipelajari di laboratorium Wuhan dari internet.
AS juga menuduh China menolak memberikan informasi tersebut ke pihak AS atau pihak berwenang, dalam hal ini WHO.
Namun, kabar yang muncul pada awal musim panas ini menemukan bahwa Institut Kesehatan Nasional AS pun secara misterius telah menghapus lebih dari selusin sequence gen dari basis datanya pada Juni 2020.
Ini diduga atas permintaan dari seorang Peneliti China.
Dua ilmuwan yang memiliki spesialisasi dalam studi virus corona mengatakan bahwa mereka 'skeptis' apakah data yang sedang dipelajari oleh intelijen AS, atau basis data lainnya dapat menawarkan informasi baru kepada para peneliti.
Seperti yang disampaikan Ahli Virologi Fakultas Kedokteran Universitas Tulane, Dr Robert Garry.
Baca juga: Covid Varian Delta Muncul, Otoritas Wuhan Lakukan Test Massal Untuk Semua Penduduk
"Pada dasarnya, dalam makalah penelitian tahun 2020 yang diterbitkan di Nature, Institut Virologi Wuhan, berbicara tentang semua urutan yang mereka miliki hingga titik waktu tertentu itulah yang diyakini sebagian besar ilmuwan atau Ahli Virologi, itulah yang mereka miliki," kata Dr Garry.
Sumber-sumber jaringan menunjukkan bahwa menemukan bukti potensial dalam kumpulan data yang dapat memberatkan, tidak akan cukup untuk menunjukkan virus itu berasal dari lab Wuhan.
Menurut sumber tersebut, para ilmuwan masih perlu memeriksa petunjuk kontekstual untuk menentukan apa yang terjadi.
Selain itu, beberapa sumber menyatakan keraguan bahwa mereka akan sulit menemukan 'senjata api' dalam data genetik tanpa informasi baru yang mengejutkan.
"Bahkan riwayat urutan lengkap pun sulit diperoleh dan tidak akan benar-benar memberikan informasi apapun kepada kami tentang asal mula pandemi itu sendiri," tegas seorang sumber.