Virus Corona
Peneliti Pandemi: PPKM Level 4 Belum Berdampak Signifikan
Dicky Budiman menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 belum berdampak signifikan.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti pandemi dan Global Health Universitas Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 belum berdampak signifikan.
Hal itu karena angka positivity rate di Indonesia masih tinggi meski angka keterisian tempat tidur sudah menurun.
Demikian disampaikan Dicky dalam diskusi virtual bertajuk 'Indonesia di Tengah Covid Dunia Pasca Tembus 200 Juta', Sabtu (7/8/2021).
"Dampaknya sih ada, namun kita harus akui karena indikator pertama di awal itu positivity rate masih di atas 20 persen, angka kematian masih tinggi, belum berdampak signifikan, akan ada proses," kata Dicky.
Menurut Dicky, indikator keberhasilan PPKM semestinya bukan menurunkan jumlah kasus baru Covid-19 menjadi di bawah 10.000 per hari, namun menurunkan positivity rate.
Baca juga: Terdampak Pelaksanaan PPKM, 20 Persen Pedagang di Terminal Kalideres Pilih Berhenti Sementara
Dia beralasan angka kasus baru Covid-19 rawan dimanipulasi karena ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan kasus.
"Kalau penurunan kasus, kita harus liat positivity rate-nya sudah memadai belum, kalau sudah bisa memadai paling tidak 5 persen, confidence, lah kalau saya sampaikan kasus sudah menurun," ucapnya.
Dicky berpendapat, strategi utama dalam penanganan pandemi semestinya bukan dengan melakukan pembatasan tapi dengan menggencarkan 3T (testing, tracing, treatment), 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas) dan vaksinasi.