Orang Tua Diminta Waspada Jika Anak Alami KIPI 3 Hari Berturut

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak-anak dan remaja berusia 12-17 tahun telah diizinkan menerima vaksin Covid-19.

Ketua  Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Dr Sri Rezeki Hadinegoro mengingatkan, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) juga dapat terjadi pada anak.

Jika terjadi KIPI lebih dari tiga hari berturut-turut pasca disuntik vaksin, orang tua patut waspada dan segera obati.

"Efek samping lebih dari tiga hari harus berobat, jangan didiamkan. Sebab bisa saja terjadi hal lain yang tidak terpantau," kata Sri Rejeki dalam webinar ANTARA, Kamis (12/8/2021).

Secara umum, Sri memaparkan KIPI pada anak dan remaja mirip dengan kejadian pada kelompok dewasa.

Baca juga: Pekan Pertama Agustus 2021, Bio Farma Distribusikan 15,4 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Pertama, efek samping lokal di tempat suntikan seperti nyeri, bengkak, atau menyisakan bercak merah

Kedua, reaksi sistemik seperti demam, lemas, kepala pusing hingga diare umumnya akan hilang dalam satu hingga dua hari.

"Kalau perlu boleh meminum obat pereda panas, misalnya Paracetamol," katanya.

Sebelumnya bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ITAGI merekomendasikan vaksinasi Covid-19 pada kelompok usia 12 - 17 tahun menggunakan vaksin inactivated jenis Sinovac.

Baca juga: Naik Transjakarta Wajib Sudah Vaksin, Masyarakat Diminta Ikuti Aturan

Adapun target sasaran kelompok usia ini adalah 26,7  juta orang.

Terhitung hingga 11/8, ada sekitar 2,34 juta anak dan remaja telah menerima vaksin dosis pertama dan 475 ribu anak menerima dosis kedua.