Selasa, 26 Agustus 2025

Penanganan Covid

Epidemiolog UI Usul Penentang Vaksin Covid-19 Bayar Sendiri Biaya RS bila Terpapar Virus Corona

Epidemiolog UI Dokter Pandu Riono, menyarankan pemerintah perlu membatasi hak layanan publik bagi penentang vaksin Covid-19.

Editor: Arif Fajar Nasucha
Freepik
Ilustrasi vaksinasi 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Dokter Pandu Riono, menyarankan pemerintah untuk membatasi hak layanan publik bagi penentang vaksin Covid-19.

Termasuk di dalamnya pelayanan kesehatan.

Hal itu diungkapkan Pandu melalui cuitan akun Twitter pribadinya, @drpriono1, Senin (15/11/2021).

Pandu menilai para penentang vaksinasi Covid-19 semestinya membayar sendiri biaya perawatan rumah sakit (RS) bila terpapar virus Corona.

Ia menegaskan vaksinasi adalah langkah untuk kepentingan bersama.

Baca juga: Dinas Kesehatan DKI: 97,3 Persen Warga Jakarta Sudah Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua

"Pemerintah perlu ada kebijakan khusus dalam menuntaskan penanganan Pandemi: Penduduk yg tidak mau dan menentang vaksinasi Covid19, agar akses hak layanan publik dibatasi termasuk bayar sendiri biaya perawatan RS bila dirawat karena Covid-19."

"Vaksinasi untuk kepentingan bersama," tulisnya.

Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Dokter Pandu Riono, menyarankan pemerintah membatasi hak layanan publik bagi penentang vaksin Covid-19.
Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Dokter Pandu Riono, menyarankan pemerintah membatasi hak layanan publik bagi penentang vaksin Covid-19. (Twitter @drpriono1)

Baca juga: Menko PMK: Papua Sudah Mulai Suntik Anak Usia 6 sampai 11 Tahun Vaksin Covid-19

Capaian Vaksinasi di Indonesia

Sementara itu sebanyak lebih dari 84 juta orang di Indonesia telah mendapat dosis lengkap vaksin Covid-19 atau dua kali suntikan.

Berdasar data pemerintah di laman vaksin.kemkes.go.id per Minggu (14/11/2021) pukul 18.00 WIB, penerima vaksin Covid-19 dosis kedua berjumlah 84.190.603 orang.

Angka tersebut mencapai 40,42 persen dari target pemerintah.

Sementara itu, dosis pertama sudah mencapai 62,60 persen dari target.

Yaitu sebanyak 130.364.946 orang telah mendapat vaksin dosis pertama.

Diketahui, pemerintah menargetkan penerima vaksin sebanyak 208.265.720 orang dari sekitar 270 juta penduduk Indonesia.

Baca juga: Anti-Vaksin Rekomendasikan Mandi Boraks untuk Detoks Tubuh, Ini Bahayanya

Tenaga Kesehatan

Sebanyak 2.024.355 tenaga kesehatan (Nakes) sudah mendapat vaksin dosis pertama.

Dosis kedua sudah diterima 1.915.310 nakes.

Sedangkan, vaksinasi dosis ketiga atau booster sudah diterima oleh 1.189.308 orang.

Lansia

Untuk kategori lanjut usia (lansia), pemerintah menargetkan vaksinasi kepada 21.553.118 orang.

Sebanyak 9.459.973 lansia sudah mendapat vaksin dosis pertama.

Sedangkan, dosis kedua baru diterima oleh 5.921.285 lansia.

Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Diharapkan Capai Target 50 Persen di Akhir 2021

Usia 12-17 tahun

Adapun untuk kelompok usia 12-17 tahun, pemerintah menargetkan vaksin pada 26.705.490 orang.

Vaksinasi dosis pertama sudah diterima oleh 14.890.335 orang.

Sedangkan, dosis kedua diterima oleh 9.132.444 orang.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Berita terkait penanganan Covid

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan