Virus Corona
Meski Tren Menurun, Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 di RI Tempati Urutan Kelima
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa vaksinasi Covid-19 di Indonesia urutan kelima dunia.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa vaksinasi Covid-19 di Indonesia urutan kelima dunia.
"Jumlah vaksinasinya kemarin menembus 250 juta, data ini masih agak tertinggal," kata Menkes Budi dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI, Selasa (14/12/2021).
Namun, Budi menyebut memang vaksinasi agak mengalami penurunan.
Tren menurunnya vaksinasi disebabkan ibu kota provinsi yang daerahnya padat dan mudah dijangkau sudah hampir tervaksinasi, sekarang mulai masuk ke kota-kota sekunder yang lebih sulit dan lebih sedikit penduduknya.
"Jadi tadinya rencananya 300 juta vaksinasi sampai akhir Desember mungkin baru di minggu kedua, minggu ketiga Januari kita mencapai 300 juta vaksinasi dari target awal atau target kedua, targetnya sudah sekali berubah target yang 408 juta dosis vaksinasi yang rencananya tadinya bisa selesai di fourth quarter 2022," ujarnya.
Baca juga: 11 Provinsi Ini Penuhi Kriteria Daerah untuk Vaksinasi Anak
Jika mengacu jumlah disuntikkan, Budi menyebut sebanyak 146 juta rakyat Indonesia yang sudah mendapatkan dosis pertama.
"Ini juga ada ranking kelima dunia. Ini adalah yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap. Jadi kita sudah 103 juta rakyat Indonesia yang mendapatkan vaksinasi lengkap dan ini juga ranking kelima dunia," ucapnya.
Budi melanjutkan untuk hari ini, sudah 251 juta dosis vaksin telah disuntikkan. Angka itu terdiri dari 146 juta dosis 1 dan 103 juta dosis kedua.
"Jadi dari sisi target populasi hampir 50 persen, tapi dari total populasi masih 38,16 persen karena Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk usia muda sangat banyak," katanya.
"Kita juga bisa melihat trennya menurun sejak bulan November. Jadi bulan Oktober kita pernah 2,5 juta dosis suntikan per hari begitu sudah nembus angka 200 juta dosis terasa sekali laju penyuntikan lebih lambat," pungkasnya.