Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

Epidemiolog Setuju Indonesia Tak Perlu Buru-buru Transisi ke Endemi Covid-19

Pakar epideomiologi sependapat Indonesia tak perlu buru-buru transisi ke endemi Covid-19.

Penulis: Shella Latifa A
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Vaksinator menyuntikkan vaksin booster atau dosis ketiga Covid-19 kepada warga di The Kabasalanka Hall, Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (9/2/2022). Pemerintah mempercepat pemberian vaksin booster kepada warga untuk mengurangi peningkatan kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

"Sehingga kita semua berperan mencapai akhir pandemi dengan minimal korban, minimal kerugian. Menyelesaikan masalah tanpa masalah. Biar tidak ada masalah long Covid di dua atau lima tahun kemudian," jelas dia.

Dia pun berharap dengan berbagai upaya, Indonesia mampu mengakhiri pandemi Covid-19 di akhir tahun.

"Setidaknya kita punya prinsip biar lambat asal selamat. Itu suatu hal yang kita jadikan rujukan. Arahnya pasti ke akhir pandemi, setidaknya kita capai akhir tahun ini," kata dia.

Skenario Pemerintah Menuju Transisi Endemi Covid-19: Bertahap, Hati-hati

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan skenario pemerintah menuju masa transisi Covid-19, dari pandemi menjadi endemi.

Luhut menjelaskan, pemerintah sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk masa transisi.

Masa transisi ke endemi ini akan dilakukan secara bertahap.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima sejumlah pimpinan Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (16/2/2022). Pimpinan Bank Dunia tersebut adalah Axel Van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V Ferro selaku Vice President East Asia and Pasific Region, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia. Turut mendampingi selain Luhut yakni Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima sejumlah pimpinan Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (16/2/2022). Pimpinan Bank Dunia tersebut adalah Axel Van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V Ferro selaku Vice President East Asia and Pasific Region, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia. Turut mendampingi selain Luhut yakni Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr (Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr)
Baca juga: Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Sudah Tambah Ruang RS, Cadangan Oksigen dan Telemedisin

Menurut dia, pemerintah tak akan terburu-buru memberlakukan masa transisi ke endemi, walaupun beberapa negara lain sudah melakukannya.

"Meskipun beberapa negara lain sudah mulai memberlakukan kebijakan pelonggaran untuk transisi ke endemi seperti Inggris, Denmark, hingga Singapura, namun kita tidaklah perlu latah ikut-ikutan seperti negara tersebut," kata Luhut dalam konferensi pers PPKM secara virtual, Senin (21/2/2022) dikutip dari laman pers Kemenko Marves.

Selain dilakukan secara bertahap, pemerintah juga menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menetapkan status endemi.

Pihaknya akan terus mengevaluasi kondisi penanganan Covid-19 menuju masa transisi.

"Kita akan melakukan transisi ini secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut dengan berbasiskan data indikator kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya, serta terus menerapkan prinsip kehati-hatian."

"Kami akan terus melakukan evaluasi mengenai pra-kondisi endemi ke depan,” kata dia.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Luar Jawa-Bali Meningkat, BOR Rumah Sakit Hanya 26 Persen

Untuk menetapkan status endemi ini, kata Luhut, ada beberapa indikator yang akan digunakan sebagai pijakan pemerintah.

Di antaranya, pemerintah akan mempertimbangkan tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi dan tingkat kasus yang rendah berdasarkan indikator WHO.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan