Ditepis Isue Perpecahan di Tim Prancis

TRIBUNNEWS.COM, DONETSK - Jelang laga perempat final melawan Spanyol, Minggu mendatang, tim Perancis diterpas isu tak sedap. Tim Perancis diterpa isu pertengkaran yang melibatkan Samir Nasri, Hatem Ben Arfa, serta pelatih Laurent Blanc.

Kabarnya, pertengkaran itu terpicu oleh kekalahan 0-2 dari Swedia di pertandingan terakhir fase grup D. Pertengkaran itu melibatkan Samir Nasri, Hatem Ben Arfa, dan pelatih Laurent Blanc. Pertengkaran ini diperkirakan bisa menghambat laju tim Ayam Jantan di Euro 2012.

Namun, hal tersebut ditepis oleh staf Laurent Blanc, Alain Boghossian. Mantan pemain yang membawa Perancis juara dunia 1998 itu tidak membantah isu pertengkaran namun, dia membantah bahwa pertengkaran itu bisa menyebabkan kisruh seperti di Piala Dunia 2010.

Ketika itu, para pemain Les Blues memboikot tim dan menolak latihan setelah pemulangan Nicolas Anelka akibat bersitegang dengan pelatih Perancis saat itu, Raymond Domenech.

“Ada sejumlah pertengkaran, namun itu normal di ruang ganti,” ujar Boghsossian seperti dikutip oleh Daily Mail.

“Ini bahkan akan lebih buruk jika tidak terjadi apa pun. Seperti pasangan, jika anda menyapu masalah di bawah karpet, itu akan meledak,” tambah mantan pemain Parma itu.

Boghossian tidak membantah adanya adu argumen antara Ben Arfa dengan Blanc, namun masalah itu sudah disingkirkan. Adu argumen itu disebabkan oleh kekalahan 0-2 dari Swedia.

“Kekalahan itu pukulan yang mengejutkan. Ada banyak rasa frustasi yang harus dihilangkan. Mereka bisa melakukannya dengan memukul pintu, mereka memilih untuk membicarakannya,” ungkap eks gelandang itu.

“Semua orang mengatakan apa yang harus mereka katakan. Tidak ada rusak,” tambah Boghossian.

Bila Hatem Ben Arfa terlibat perseteruan dengan Laurent Blanc, Samir Nasri dikabark justru mendapat kritikan pedas dari sejumlah rekan setim dan sempat dikucilkan.

Namun, hal itu dibantah Boghossian dengan mengatakan para pemain Perancis justru kerap melakukan sejumlah kegiatan bersama, termasuk Nasri. kritik.

“Mereka bermain Playstation bersama, makan bersama, mereka tersenyum,” ungkap pria 41 tahun itu.

Boghossian juga menambahkan Samir Nasri adalah orang yang kuat terhadap

“Tergantung dia (Samir Nasri) untuk menunjukkan bahwa dia tidak terganggu dengan kritk. Dia secara mental cukup kuat untuk mengatasi kritik,” kata pria yang mendapat gelar kebangsawanan pada 1998 itu.

Baca juga:  Euro 2012

• Tanda Tangan Christiano Ronaldo untuk Bangun Gereja
• Andre Taulany Keceplosan Sebut Ronaldikin Pemain Jerman
• Spanyol akan Tetap Gunakan Satu Striker
• Trapattoni Tak Bisa Tidur Pikirkan Penampilan Buruk…
• Terinsipirasi Euro 2004, Yunani Berharap Kalahkan…
• Ronaldo dan Gomez Bersaing di Puncak Top Skorer