Ibadah Haji 2019
Kepanasan Akibat Cuaca Ekstrem, Kaki Jemaah Haji Indonesia Melepuh
Cuaca panas ekstrem di Makkah membuat jemaah haji Indonesia mengalami dehidrasi dan juga kakinya melepuh karena kepanasan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH – Cuaca panas ekstrem di Makkah tidak hanya berdampak pada dehidrasi terhadap jemaah haji Indonesia, tetapi juga tak sedikit jemaah haji Indonesia yang kakinya melepuh karena kepanasan.
Masalah kaki jemaah haji melepuh macam-macam penyebabnya.
Ada yang karena kehilangan sandal dan kebiasaan dari jemaah haji sendiri yang terbiasa tidak pakai sandal di kampungnya terutama ketika mereka pergi ke sawah.
"Ketika sandalnya hilang jamaah bilang seperti ini kalau di Indonesia sudah biasa jalan tidak pakai sandal saat ke sawah dan tambak. Ternyata ketika itu dipaksakan kaki mereka pada luka dan melepuh," kata Kasie Kesehatan Daker Makkah Muhammad Imran, Senin (22/7/2019).
Baca: KKHI Makkah Sudah Tangani 76 Pasien Jemaah Haji
Imran berharap pemahaman dan informasi kepada jamaah sangat penting terutama bagi mereka yang belum pernah ke luar daerah dan kini langsung ke negara yang suhunya cukup tinggi.
"Selain itu banyak juga jamaah kita yang lupa menaruh sandalnya," katanya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, tim kesehatan haji Indonesia mengimbau kepada jemaah haji ketika kehilangan sandal dapat memghubungi petugas yang selalu siaga di Masjidil Haram baik di sekitar Hijir Ismail dan pintu utama marwah.

"Karena Tim Gerak Cepat (TGC) sudah dibekali sandal untuk bisa digunakan bagi jamaah," katanya.
Selain itu ada salep khusus disediakan untuk penanganan luka melepuh.
Imran menyampaikan beberapa pesan agar jemaah haji kakinya tidak melepuh.
Baca: Kisah Pria Minang Menikahi Bule Perancis: Awal Perkenalan di Pulau Hingga Sebar Undangan Via Medsos
"Jangan pernah keluar pemondokan sendirian. Berapa pun usianya harus ada temannya. Karena ini adalah situasi baru bagi mereka. Melihat kemampuan fisiknya, kalau merasa lelah dan capek istrihat saja. Jangan seperti di Indonesia kalau lelah tinggal duduk ngopi sebentar. Kalau disini gak bisa harus benar-benar istirahat yang cukup yakni tidur," kata Imran.
"Karena suhu disini cukup tinggi tapi kelembapannya rendah. Sehingga kita jarang berkeringat. Untuk itu saya imbau ketika ke luar pemondoakan gunakan pelindung seperti halnya payung, penyemprot wajah dan juga pelembab agar kulit tidak kering," ujar Imran.