Ibadah Haji 2010
Mata Hendro Buta Tapi Hatinya Rasakan Baitullah
Mata Hendro memang tak bisa melihat. Namun hatinya bisa merasakan suasana Baitullah.
Editor:
Anita K Wardhani
Penyandang tunanetra ini tak pernah surut niatannya untuk menunaikan ibadah haji. Bagi pemilik nama lengkap Hendro Mitro Hardoyo, keterbatasan fisiknya tak menghalangi niatannya menunaikan rukun Islam yang kelima.
Padahal, kini, lelaki yang selalu tersenyum ini sudah berusia 71 tahun.
Hendro mengalami kebutaan sejak tahun 1979, akibat penyakit yang dideritanya. Namun niat dan tekadnya tetap kuat untuk sampai ke Baitullah sangat kuat. Dia yakin walau tak dapat melihat, tapi dapat merasakan suasana Masjidil Haram dan tempat-tempat ibadah lainnya dengan mata hati.
"Walau saya tak melihat, mudahan-mudahan Allah SWT menerima ibadah saya, " tuturnya.
Dia tergabung dengani Kloter 50 Solo. Dari pantauan MCH, Hendro bahkan terlihat paling riang diantara rekan-rekannya, sesama jamaah asal Yogyakarta.
Selama di Tanah Suci, Hendro tinggal di pemondokan 302, wilayah Aziziah Samaliah. Kemana pun Hendro pergi, putranya Prayitno selalu mendampinginya.
Bapak 8 anak ini, begitu rindu datang ke Baitullah, bahkan menurutnya 1 minggu sebelum tiba di tanah Haram, sudah merasa tentram dan mantap hatinya.(MCH)