Kerusuhan di Mesir
Warga Terancam Kelaparan Karena Toko Tutup
Dengan banyaknya aksi demonstrasi, sikap melawan, dan nasionalisme, kini ada hal lain yang menjadi perhatian.
Penulis:
Widiyabuana Slay
Banyak keluarga di Mesir yang persediaan makanannya makin manipis seperti roti, kacang-kacangan, dan nasi. Pasalnya, mereka tidak bisa pergi berbelanja di tok-toko. "Semua kebutuhan makin menipis. Saya punya tiga anak dan hanya cukup memberi makanan selama beberapa hari. Setelah itu, kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan," demikian ujar seorang staf sekolah di Kairo, Gamala Gadalla.
Makin meningkatnya aksi ini membuat sejumlah toko memilih menutup penjualan. "Dengan adanya jam malam, tak ada restoran, makanan, ataupun gas. Kebutuhan makanan semakin menipis," demikian tulis Sandmonkey, seorang blogger Mesir melalui Twitter.
Presiden Mesir Hosni Mubarak meminta diberlakukan jam malam dan memperpanjang mulai pukul tiga sore hingga pukul delapan pagi.