Kerusuhan di Mesir
Mesir, Revolusi Kaum Muda
"Hari ini kita bersama-sama di Tahrir Square. Ini adalah revolusi kaum muda," demikian pendapat Georoge Issac
Editor:
Dahlan Dahi
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan anti Presiden Hosni Mubarak di seantero Mesir terus membesar.
Kompas.com melansir CNN, AP, dan AFP, melaporan, kaum demonstran itu menyesaki Tahrir Square. Kawasan tersebut setidaknya sudah dipenuhi hampir sejutaan warga.
Mereka meneriakkan yel-yel meminta agar Presiden Hosni Mubarak lengser.
Para pengunjuk rasa bernyanyi dan berteriak, sementara sebagian lagi memajang plakat dan spanduk berisi pesan anti-Mubarak. Ada juga yang menggantungkan boneka Presiden Hosni Mubarak di lampu lalu lintas di Tahrir Square, diikuti sorak sorai dari pengunjuk rasa.
Sementara itu, kelompok-kelompok oposisi Mesir memberikan dukungan terkait unjuk rasa besar-besaran tersebut. Mereka menyebarkan pamflet-pamflet sebagai ganti diputusnya koneksi internet di seluruh negeri.
"Hari ini kita bersama-sama di Tahrir Square. Ini adalah revolusi kaum muda," demikian pendapat Georoge Issac, tokoh oposisi dari kelompok Kefaya yang dihubungi per telepon. Dalam Bahasa Inggris, "kefaya" berarti "cukup sudah".
"Kami
mendukung dengan satu tujuan, melengserkan Presiden Hosni Mubarak," tambahnya.