Kerusuhan di Mesir
Tak Ada Bus Yang Berani Evakuasi WNI di Mesir
Evakuasi WNI di Mesir sangat sulit. Untuk mengangkut WNI dari KBRI ke Bandara Nasr City, tak ada bus yang mau disewa.
Penulis:
Iwan Taunuzi
Editor:
Yulis Sulistyawan

orang.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Marty Natalegawa menceriterakan sulitnya melakukan evakuasi WNI di tengah kondisi negeri yang tengah dilanda demonstrasi diikuti kekacauan menuntut Presiden Hosni Mubarak turun.
Dari 6.149 WNI yang tinggal di Mesir, kemungkinan tidak akan dievakuasi seluruhnya. Evakuasi akan dilakukan terhadap sekitar 2000 WNI. Jika kondisi di Mesir kian memburuk, tidak menutup kemungkinan seluruh WNI akan dievakuasi.
Untuk mengevakuasi ribuan WNI tersebut, tim mengalami berbagai kendala. Terlebih lagi, sekarang diberlakukan jam malam dari pukul 15.00-07.00 waktu setempat.
Tingkat kesulitan paling berat yakni membawa WNI dari tempat penampungan di Kedubes RI Kairo ke Bandara Nasr City saja.
Pada evakuasi pertama, dan evakuasi kedua ini, tim kesulitan mendapat bus untuk mengangkut sekitar 430 WNI yang sebagian besar terdiri dari perempuan, anak-anak, WNI yang sedang sakit atau terlantar.
Marty mengatakan, di tengah situasi negara yang sedang kacau, mencari bus untuk mengangkut WNI ke bandara Nasr City sulitnya luar biasa. "Terpaksa kami memakai sedan dan mobil-mobil dinas di KBRI," tegas Marty dalam jumpa pers di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Kamis (3/2/2011).
Pejabat konsuler KBRI Abdullah kepada Kompas di Mesir mengaku sulitnya menyewa bus. ”Saya sudah menaikkan tawaran harga sewa bus hingga tiga sampai empat kali lipat dari harga normal untuk mengangkut WNI dari Nasr City ke Bandara Udara Internasional Kairo, tetapi tidak ada satu pun perusahaan transportasi yang mau menyewakan busnya, dengan alasan keamanan,” ungkap Abdullah.
"Bahkan sudah ditawarkan sampai 3.000 pound Mesir (sekitar Rp 4,8 juta) dari normalnya cuma Rp 1,2 juta, tetap tak ada perusahaan bus yang sanggup mengangkut," lanjutnya.
Pada penjemputan WNI di Bandara Soekarno-Hatta, Satgas Evakuasi menyiapkan 10 bus besar untuk membawa sekitar 415 WNI ke Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.