Kerusuhan di Mesir
WNI Aman tapi Kurang Pasokan Makanan
Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Mesir diminta untuk tidak mendekat daerah-daerah rusuh di Mesir. Bila mereka menaati nasihat tersebut,
Penulis:
Hendra Gunawan
Editor:
Johnson Simanjuntak

Demikian dikatakan Mujiono kepada Tribun di Jakarta, Kamis (3/2/2011), paman dari mahasiswa M Sobri yang saat ini berada di Kairo.
"Walaupun di beberapa kota rusuh, tetapi masih banyak tempat yang aman," kata Muji menirukan pernyataan Sobri yang terus berkomunikasi dengan orang tuanya di Jakarta.
Masalah utama bagi WNI sebenarnya adalah pasokan makanan. Selain sulit mendapatkan toko-toko makanan yang buka, anjungan tunai mandiri (ATM) di sana pun tidak beroperasi, sehingga mereka kesulitan mengambil uang untuk membeli sesuatu.
Hal yang sama diutarakan oleh anggota tim evakuasi WNI di Mesir, Hemi Pamuraharjo. Dalam komunikasi melalui BlackBerry Messenger (BBM) dengan Tribun, Hemi mengatakan, kondisi yang tidak aman hanya di Tahrir Square karena ada dua kelompok pro dan kontra yang bertemu.
"Di tempat lain masih kondusif. Jam malam sudah diperpendek jadi lima sore hingga tujuh pagi," ujarnya.
Informasi yang diterima dari Garuda, penerbangan evakuasi ke dua akan diberangkatkan pesawat Boeing 747-400 yaitu GA9880 atau GA 9881 yang akan diberangkatkan dari Cengareng pukul 02.15 WIB dan transit di Jeddah dan terbang ke Cairo pada pukul 12.24 waktu setempat dengan enam penumpang dan membawa 920 kg bahan logistik dalam dua kontainner.
Saat ini, jumlah WNI yang akan dipulangkan masih didata. Namun demikian, yang akan dipulangkan adalah WNI yang sudah lengkap dokumennya.
Mereka akan dikumpulkan di posko-posko yang dibentuk oleh KBRI dan Mahasiswa. "Proses evakuasi kemarin sangat lancar," ujarnya.