Kerusuhan di Mesir
WNI Sudah Makan I'sh
Setelah meletusnya konflik politik di Kairo, Mesir 25 Januari 2011, Mahasiswa Indonesia yang berada di sana mulai kesulitan makanan.
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Johnson Simanjuntak

Nurbaeti (20) mahasiswa Al Azhar asal Medan yang baru empat bulan menimba ilmu di negeri piramid tersebut hampir sepekan berganti makan di asramanya dari nasi menjadi I'sh.
"Biasanya kita makan nasi, tetapi setelah meletusnya kerusuhan maka makanannya jadi berkurang menjadi i'sh," kata Nurbaeti yang dibenarkan temannya saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (3/1/2011).
Tahukah apakah itu i'sh? I'sh merupakan makanan orang Mesir yang terbuat dari gandum seperti roti, biasanya makanan tersebut disajikan dengan selai kacang sebagai perasanya.
"Pokoknya I'sh itu bentuknya bulat dan
berongga-rongga," ujarnya.
I'sh harganya tidak mahal hanya 1 pound atau sekitar Rp 1500 kita
sudah mendapatkan 5-6 buah. Tetapi setelah bentrokan saat ini di Mesir 1
pound kita hanya bisa mendapatkan 2-3 buah saja.
Hal tersebut diungkapkan Tauhid mahasiswa Al-Azhar asal Medan yang sudah
duduk di tingkat tiga. "Sekarang paling hanya dapat dua atau tiga saja
untuk 1 pound," ujarnya.
Lalu bagaimana rasa I'sh itu? Menurut Tauhid, kalau orang yang baru
merasakannya tidak jelas rasanya. "Kalau yang baru merasakannya seperti
muntahan orang, agak aneh rasanya. Tetapi kadang orang Indonesia diolah
kembali diberi bawang, garam, dan sebagainya," jelas Tauhid.