Lebaran 2011
TNI Rayakan Lebaran di Kongo
Gema takbir berkumandang di Dungu Town, Kongo, Afrika Tengah. Satgas Kizi TNI Konga XX-H/MONUSCO dibawah
TRIBUNNEWS.COM, KONGO - Gema takbir berkumandang di Dungu Town, Kongo, Afrika Tengah. Satgas Kizi TNI Konga XX-H/MONUSCO dibawah pimpinan Letkol Czi Widiyanto selaku Komandan Satgas (Dansatgas) melaksanakan Sholat Iedul Fitri tepatnya di Bumi Nusantara Camp Dungu-Kongo, Rabu (31/08/2011).
Selain personel TNI yang telah berada di Kongo sejak 18 Oktober 2010 yang lalu itu, Sholat Iedul Fitri juga dihadiri 60 personel dari Kontingen Angkatan Udara Bangladesh, 6 personel Pasukan Khusus FARDC (tentara lokal), beberapa orang Military Observer (Milobs), dan beberapa staf PBB yang beragama muslim.
Pagi yang tenang dan cerah yang menyelimuti Bumi Nusantara Camp turut mewarnai khusyuk dan kidmadnya pelaksanakan rangkaian perayaan hari raya tersebut. Dalam Khutbahnya, Khotib Serda H. Muhrid Joutulis menyampaikan bahwa setelah satu bulan penuh menahan diri dari makan, minum dan segala hal yang membatalkan puasa, kini telah tiba saatnya umat muslim merayakan hari kemenangan, ibarat seorang bayi yang baru saja dilahirkan, bersih dari dosa.
Khatib juga berpesan agar segala amal ibadah yang telah dilaksanakan selama Bulan Ramadhan dapat dilaksanakan secara konsisten dan ditingkatkan pada bulan-bulan berikutnya. Ia juga mengingatkan bahwa Idul Fitri adalah momentum bersilaturrahmi, menjalin keharmonisan dengan sesama manusia untuk mensucikan diri dari dosa sehingga benar-benar suci, baik dari dosa kita kepada Allah SWT maupun yang berkaitan dengan sesama manusia.
"Pelaksanaan puasa Ramadhan yang berhasil akan membentuk jiwa dan gaya hidup pelakunya sesudah Ramadhan. Pengendalian diri dan hawa nafsu yang telah terbina selama Ramadhan, harus meresap dan mewarnai kehidupan sehari-hari pasca Ramadhan," katanya.
Setelah khotbah selesai, Letkol Czi Widiyanto dan seluruh anggota Satgas beserta jamaah lainnya melaksanakan halal bil halal dengan saling bersalaman secara berkeliling sebagaimana layaknya budaya Iedul Fitri di tanah air. Usai acara di lapangan, rangkaian perayaan hari raya dilanjutkan dengan ramah tamah.
Acara ini juga hadiri seorang muallaf Mayor Carter, Pengamat Militer (Milobs) asal Inggris yang kesehariannya bertugas sebagai analis intelejen di wilayah Dungu dan enam anggota FARDC.
Bagi anggota Satgas, hari raya Idul Fitri tahun ini terasa berbeda dan istimewa karena harus dirayakan di medan penugasan di luar negeri, jauh dari keluarga dan sanak saudara. Aneka menu masakan khas lebaran yang dihidangkan terasa sangat bermakna, sekaligus mengurangi rasa rindu terhadap keluarga dan sanak keluarga di tanah air.