Bermodal 10 Juta Yen Matsumura Ciptakan Detektor Uang Palsu
Perusahaan Matsumura Engineering Co.Ltd yang didirikan September 1988 bermodal setor 10 juta yen, bukanlah perusahan besar.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM,TOKYO - Perusahaan Matsumura Engineering Co.Ltd yang didirikan September 1988 bermodal setor 10 juta yen, bukanlah perusahan besar. Tetapi hasil penjualannya luar biasa dan kini semakin terkenal di dunia dengan produk detektor uang palsu terbarunya yang bisa mendeteksi dolar AS, mata uang euro dan juga yen.
"Saya membuat detektor uang palsu ini untuk kebenaran agar masyarakat tidak dirugikan oleh uang palsu. Jadi bukan untuk cari uang saja," papar Yoshihide Matsumura, CEO Matsumura Engineering Co.Ltd khusus kepada Tribunnews.com di kantornya, Rabu (6/8/2014) yang mengakui adanya perusahaan lain mengajak bergabung atau ingin membesarkan perusahaannya tetapi dia menolaknya.
Diakuinya tidak mudah menjaga perusahaan miliknya karena menyangkut kerahasiaan yang sangat tinggi sebuah mata uang suatu negara. Oleh karena itu alat detektor dan contoh uang palsu disimpannya dengan sangat rapi di suatu bank di Jepang bukan di kantor apalagi di rumahnya sendiri.
"Saya sengaja mengeluarkan ini dari tempat penyimpanan di bank untuk memperlihatkan kepadamu agar lebih konkrit jelas dan mudah dimengerti. Nanti selesai, ya saya kembalikan lagi ke teman yang paling aman di bank, jadi bukan disimpan sendiri, ini sangat penting dan sangat berbahaya karena menyangkut keamanan nasional," jelasnya kepada Tribunnews.com.
Meskipun modal setor usahanya tidak besar, kini dengan kepopuleran serta penemuan teknologi terbarunya mendeteksi uang 100 dolar AS terbaru bisa membedakan asli atau palsu, membuat penjualan detektornya mencapai 10.000 unit per tahun. Padahal satu unit berharga sekitar Rp 18 juta.
Selain itu di kamar kerjanya juga terpasang berbagai sertifikat pengakuan internasional mengenai alat detektornya tersebut. Demikian pula foto dengan para top security dunia yang bergerak di bidang uang kertas dan bagian khusus anti uang palsu.
"Ketika saya ke Eropa misalnya Jerman, mereka sangat kaget bisa mendeteksi uang Euro yang kalau pakai detektor mereka sendiri tak ketahuan kalau itu uang palsu. Jadi alat deteksi kami lebih terbarukan dan lebih baik dari detektor mereka sendiri," jelas Matsumura.
Alat pendeteksi dan cetak uang memang diakuinya terbaik di dunia adalah dari Austria.
"Level teknologinya mungkin sama dengan Jepang. Bedanya hanya soal harga. Kalau barang dari Jepang lebih mahal harganya ketimbang buatan Austria itu. Mungkin karena upah manusia di Jepang mahal," katanya.
Banyak dipakai di dunia saat ini detektor uang palsu mungkin buatan negara di Asia (Matsumura tak mau menyebutkan nama negaranya).
"Hal ini karena harga detektor itu jauh lebih murah ketimbang buatan saya atau buatan Jepang. Namun hasil pendeteksian jelas sangat berbeda dibandingkan buatan perusahaan kami," tekannya lagi.
Pengembangan detektor uang palsu yang dibuatnya diakuinya tidak berhenti sampai di sini.
"Setiap hari data harus diperbaharui siapa tahu ada muncul uang palsu baru, lalu dapat kita deteksi dan datanya dimasukkan, diprogram ke alat detektor sehingga selalu terbarukan dan mesin berjalan dengan kualitas terbaiknya," jelasnya.
Matsumura membuat usahanya sesuai dengan bidangnya dan sesuai dengan kesenangan serta spesialisasinya selama ini sehingga terjaga dengan baik kebebasan usahanya karena perusahaannya sendiri. Matsumura mengaku pernah tiga kali ke Indonesia terutama Bali.
"Tiga kali saya ke Bali, dan juga pernah ke Kalimantan, tetapi semua ke Indonesia untuk pribadi jalan-jalan saja, sama sekali bukan untuk bisnis. Luar biasa indah Indonesia ya," katanya memuji.