Mantan Wartawan Tuding Ayah PM Jepang Shinzo Abe Dalang Penciptaan Aum Shinrikyo
Yoichi Shimatsu mengungkapkan bahwa ayah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Shintaro Abe adalah dalang penciptaan berdirinya Aum Shinrikyo.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kasus serangan gas beracun Sarin di Tokyo 20 Maret 1995 masih membekas di hati warga Jepang dan berbagai kemungkinan pun bermunculan.
Mantan wartawan Japan Times Weekly yang mengaku sebagai wartawan sains independen dan peneliti radiasi di Fukushima yang kini domisili di Hong Kong, Yoichi Shimatsu, dalam tulisannya "Tokyo Subway Gassing Was Abe's First Strike " mengungkapkan bahwa ayah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Shintaro Abe adalah dalang penciptaan berdirinya Aum Shinrikyo.
Kelompok kultus (cult agama) Jepang ini dicap berbahaya oleh Komisi Pemeriksa Keamanan Publik Jepang (badan intelijen).
Aum Shinrikyo menyerang kereta api bawah tanah Tokyo tanggal 20 Maret 1995 mengakibatkan 13 orang meninggal, 54 cedera dan lebih dari 980 orang terkena dampak gas beracun Sarin.
"Satu-satunya alasan Shinzo Abe tidak menjalani hukuman penjara hukuman mati adalah karena ayahnya, Shintaro Abe, salah satu dari tiga dalang di balik penciptaan Aum Shinrikyo, telah meninggal empat tahun sebelum penyerangan gas beracun kereta bawah tanah," tulis Shimatsu yang juga mantan pengajar di Universitas Tsinghua, Beijing China.
"Pemerintah Jepang yang sentimental membuat kesalahan bodoh memberikan kelonggaran terhadap anak nakal yang merintih tersebut," kata dia.
Ketakutan kariernya tercemar kasus Aum tersebut, Abe membuat tim humas yang baik untuk membersihkan dirinya.
"Takut untuk masa depan karirnya karena koneksinya dengan Aum Shinrikyo, pengecut Shinzo Abe menyewa sebuah tim hubungan masyarakat untuk membersihkan citranya, menghapus rekor kotor karirnya dan menyuap pengkritiknya," tulisnya.
"Awak berbakat beraneka ragam media, intelektual dan orang asing direkrut, dan banyak dari mereka yang tanpa pengetahuan, adanya keterlibatan (Abe) dalam perdagangan senjata Aum," tulis Shimatsu lagi.
Baca: 93 Anggota DPR Dukung Pansus 'Ahok Gate'
Satu contoh keterlibatan Abe diberikan contoh saat Abe bekerja di Kobe Steel antara tahun 1979-1982 terutama saat menjadi Manajer Peneliti di sana.
Di perusahaan tersebut menurut Shimatsu, Abe bertemu dengan Hideo Murai yang merupakankaryawan baru Kobe Steel.
Abe juga pernah menugaskan Murai menurut Shimatsu.
"Salah satu baja yang terkait teknologi eksperimental, Shinzo Abe menugaskan Murai secara diam-diam untuk memperoleh barang itu dari bekas Uni Soviet. Barang itu dikenal sebagai "pengecoran dingin", elektromagnetik (EM) pembangkit sinar yang bisa mencairkan partikel dari baja untuk cetakan ke mikro-komponen, seperti roda gigi kecil," tambahnya.
"Pengecoran dingin (cold casting) adalah menggunakan teknologi dual dan juga dapat digunakan untuk menghancurkan rudal balistik selama penerbangan," ungkap Shimatsu dalam tulisannya.
Murai adalah Menteri Sains kelompok Aum Shinrikyo, namun kemudian dibunuh oleh Hitoyuki Jo, anggota kelompok yakuza Yamaguchigumi tanggal 23 April 1995.
"Pada sore hari 23 April 1995 saat-saat jam padat pemirsa Jepang, ngeri menyaksikan pembunuhan disiarkan ke ruang keluarga mereka. Tim rahasia di dalam LDP (Partai Liberal Jepang kini dipimpin Abe) dimaksudkan sebagai pesan yang akan dibawa pulang bagi masyarakat Jepang," kata Shimatsu.
"Pesannya adalah, apa yang terjadi (dapat terjadi pula) kepada siapa saja yang berani menantang penguasa kegelapan. Pembungkaman Murai, terutama, membawa Shinzo Abe terhindar dari keadilan (yang seharusnya muncul) dan menaikkannya ke kekuasaan," tulis Shimatsu lagi.
Kematian Murai itulah yang dianggap Shimatsu membuat lepas sama sekali, tak ada bukti sama sekali keterlibatan Abe di dalam kasus Aum Shinrikyo.