Rabu, 27 Agustus 2025

Pertama Kali di Jepang Kasus Botulisme, Jangan Beri Minum Madu Anak di Bawah 12 Bulan

Keluarga bayi mengatakan kepada pihak pemerintah bahwa mereka tidak tahu kalau madu tidak boleh diberikan kepada bayi.

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Lebah madu. Ternyata Madu disarankan sekali tidak diberikan kepada anak yang belum berusia 12 bulan. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pertama kali dalam sejarah Jepang muncul kasus Botulisme kepada seorang bayi berusia 5 bulan dan meninggal keracunan karena minuman bercampur madu yang terkontaminasi racun Clostridium botulinum sebulan sebelumnya.

"Ini kasus botulisme pertama di Jepang. Belum lama ada bayi lelaki meninggal di daerah Adachiku Tokyo karena minum madu yang terkontaminasi racun Clostridium botulinum," papar sumber Tribunnews.com Sabtu ini (8/4/2017).

Keluarga bayi mengatakan kepada pihak pemerintah bahwa mereka tidak tahu kalau madu tidak boleh diberikan kepada bayi.

“Jadi kami mencampur madu ke dalam jus yang dibeli di toko dan makanan itu untuk bayi kami, karena kami pikir itu baik untuk tubuhnya,” kata seorang anggota keluarga yang bayinya baru saja meninggal dunia.

"Bayi di bawah 12 bulan sebaiknya tidak diberi makan madu. Memang Madu itu sendiri bukanlah makanan berisiko tinggi, dan kondisi tidak terjadi bagi mereka yang telah berusia lebih dari 12 bulan," tekannya lagi.

Botulisme merupakan penyakit langka dan fatal yang disebabkan oleh racun, yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum.

Penyakit ini dimulai dengan kelemahan, kesulitan melihat, merasa lelah, dan kesulitan bicara.

Hal ini kemudian dapat diikuti oleh kelemahan pada lengan, otot dada, dan kaki.

Penyakit ini biasanya tidak mempengaruhi kesadaran atau tidak pula menyebabkan demam.

Botulisme dapat menyebar dengan beberapa cara berbeda.

Spora bakteri yang menyebabkan itu adalah umum pada tanah dan air.

Mereka menghasilkan toksin botulinum bila terkena kadar oksigen rendah dan suhu tertentu.

Botulisme bawaan makanan terjadi ketika makanan yang mengandung racun yang dimakan.

Botulisme pada bayi terjadi ketika bakteri berkembang di usus dan melepaskan racun.

Hal ini biasanya hanya terjadi pada anak-anak berusia kurang dari enam bulan, sebagai mekanisme pelindung mengembangkan setelah waktu itu.

Luka botulism ditemukan paling sering di antara mereka yang menyuntikkan narkoba.

Dalam situasi ini, spora memasuki luka, dan tidak adanya oksigen, melepaskan toksin.

Diagnosis ditegakkan dengan menemukan toksin atau bakteri dalam orang tersebut.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan