Emmanuel Macron, Calon Presiden Perancis yang Nikahi Guru SMA-nya Dengan Usia 25 Tahun Lebih Tua

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Mantan Menteri Ekonomi, Industri, dan Hubungan Digital Perancis Emmanuel Macron sedang menjadi sorotan media.

Selain karena diprediksi memenangkan Pemilu Presiden Perancis 2017, Emmanuel Macron juga disorot atas hubungannya dengan sang istri, Brigitte Macron.

Hubungan Emmanuel Macron dengan Brigitte dianggap tak biasa lantaran keduanya terpaut selisih usia 25 tahun.

Hal itu membuat politik Perancis kini sukses dipenuhi isu-isu seputar kisah percintaan Emmanuel Macron dengan Brigitte yang kerap dipandang bagai sebuah drama percintaan.

Hubungan Emmanuel Macron dan Brigitte memang tak biasa.

Keduanya bertemu saat Emmanuel masih berusia 15 tahun dan bersekolah di sebuah SMA di Amiens, Perancis.

Saat itu, Brigitte merupakan seorang guru di sekolah Emanuelle yang mengajar kelas Bahasa Perancis dan teater.

Brigitte juga saat itu masih berstatus menikah dengan seorang bankir bernama Andre Louis Auziere dan sudah memiliki tiga orang anak.

Bahkan, Emanuelle pernah sekelas dengan putri Brigitte, Laurence, yang seumuran dengan Emanuelle.

Emanuelle dan Brigitte lalu resmi berpacaran, setelah Emanuelle menginjak usia 17 tahun, secara diam-diam dan Emanuelle berjanji akan menikahi Brigitte.

Setelah mengetahui hubungan gelap Emanuelle dan Brigitte, orangtua Emanuelle terkejut lantaran selama ini mengira kekasih Emanuelle adalah putri Brigitte, Laurence.

Emanuelle kemudian dipindahkan oleh orangtuanya ke sebuah sekolah di Paris, Prancis, demi menjauhkannya dari Brigitte.

Namun, setelah Emanuelle menyelesaikan pendidikannya, pasangan itu tetap bersama sampai akhirnya menikah pada 2007.

Di usia 39 tahun ini, Emanuelle resmi menjadi ayah tiri dari tiga anak Brigitte dan kakek tiri dari tujuh cucu Brigitte, istrinya yang sudah berusia 64 tahun.

Unggul di semua jajak pendapat Pemilu Presiden Prancis 2017, Emmanuel Macron diyakini akan mengalahkan rivalnya Marine Le Pen melalui kampanyenya yang bertema "En Marche!" ('Kerja!').

Sementara itu, Emmanuel Macron terus menjadi kontroversi atas hubungannya dengan sang istri, meski hal tersebut justru dianggap telah menghimpun dukungan dari publik. (Washington Post/The Sun)