Jumat, 15 Agustus 2025

6 Korban Keracunan Bakteri E-Coli 157 Termasuk Puteri Jepang Usia 5 Tahun Pingsan

Setelah diperiksa 6 orang terdeteksi terkena bakteri E-coli O157 yang berbahaya itu.

Editor: Johnson Simanjuntak
NHK
Toko Delicious di Saitama yang terpaksa diliburkan tiga hari sejak 21 Agustus 2017 karena potato saladnya membuat 6 orang keracunan 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Musim panas di Jepang membuat bakteri bermunculan termasuk E-coli O157 muncul di makanan potato salad mengakibatkan 6 orang korban muntah-mutah keracunan dan satu puteri usia 5 tahun dalam keadaan pingsan (coma).

terutama penggunaan piring, sendok garpu tempat makanan bersih dan perlu sering diganti. Dilihat pakai kasat mata sulit membedakan makanan yang telah tercemar bakteri tersebut," papar Akiko Nakamura, dosen Universitas Medis Tokyo Selasa ini (22/8/2017).

Menurut petugas pemda Saitama kepada Tribunnews.com Selasa ini, delapan orang komplain dengan usia 4 tahun hingga 60 tahun setelah berbelanja di sebuah toko makanan Delicious di Kumagaya Saitama antara tanggal 7 Agustus dan 8 Agustus 2017.

Setelah diperiksa 6 orang terdeteksi terkena bakteri E-coli O157 yang berbahaya itu.

Di antara 6 orang itu seorang puteri usia 5 tahun ternyata terkena sindrom uremik hemolitik menyebabkan gagal ginjal akut, sehingga kesadaran yang tidak diketahui dan kini dalam perawatan darurat.

Bakter E-coli O157 i ini menurut Nakamura banyak terdapat di makanan dedaunan segar serta juga daging. Oleh karena itu perlu makan daging benar-benar terbakar atau matang direbus.

O157 adalah salah satu bakteri E. coli yang patogen, yang semula merupakan koloni hewan hidup sebagai habitatnya, namun menginfeksi manusia melalui makanan dengan bakteri yang menempel.

Karena infektivitas yang kuat, bakteri kecil pun menyebabkan gejala dan infeksi dilaporkan sepanjang tahun. Perhatian khusus dibutuhkan di musim panas di mana bakteri mudah berkembang biak.

Ada periode laten sekitar satu minggu sampai infeksi terjadi setelah infeksi, toksin yang dipancarkan oleh jamur menyebabkan sakit perut dan diare parah, dan pada kasus anak-anak dan orang tua ada kasus di mana mereka menyebabkan komplikasi dan kematian.

Untuk mencegah infeksi, Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang meminta pembersihan bahan makanan dan tangan secara menyeluruh dan desinfeksi peralatan masak yang menyeluruh.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan