Minggu, 24 Agustus 2025

Ketua KPU Rusia diserang di rumahnya oleh laki-laki bertopeng dengan alat kejut listrik

Polisi mengatakan ketua Komisi Pemilihan Umum Rusia, Ella Pamfilova, diserang oleh seorang laki-laki bertopeng di rumahnya di pinggiran ibu

Pemilu lokal di Moskow
Getty Images
Ketua KPU Rusia mendukung pelarang calon independen dalam pemilu lokal di ibu kota Moskow.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Rusia, Ella Pamfilova, diserang oleh seorang laki-laki bertopeng di rumahnya di pinggiran ibu kota Moskow, pada Jumat (06/09) dini hari.

Polisi mengatakan laki-laki menyerang Pamvilova dengan alat kejut listrik, namun tidak mengalami luka yang serius dan ia terlihat menghadiri acara di Moskow beberapa jam kemudian.

Kepada para wartawan, Pamvilova mengatakan, "Saya selamat." Tayangan televisi menunjukkan tidak terlihat bekas luka di badannya.

Kepada kantor berita AFP, polisi mengatakan, "Pelaku memukul korban dengan alat kejut listrik beberapa kali sebelum ia melarikan diri."

Polisi mengatakan laki-laki itu memaksa masuk ke rumah melalui jendela. Polisi menduga laki-laki tersebut adalah pencuri.

Belum dipastikan apakah kejadian ini murni "pencurian yang berubah menjadi serangan" atau ada motif lain.

Unjuk rasa di Moskow
Getty Images
Pelarangan calon independen dalam pemilu lokal memicu unjuk rasa besar-besaran.

Namun pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, dalam unggalan di Twitter mengatakan insiden di rumah ketua KPU Rusia ini adalah "hoaks yang ditujukan sebagai pengambilalihan isu".

Navalny mengeklaim insiden ini untuk "mengalihkan perhatian dari rencana melakukan kecurangan" di pemilu lokal, yang akan diselenggarakan pada hari Minggu (08/09).

Pemungutan suara untuk memilih anggota parlemen untuk kota Moskow ini dikritik karena komisi pemilihan melarang calon-calon independen.

Beberapa pejabat, termasuk Pamvilova, mendukung pelarangan calon-calon independen dengan alasan "tanda tangan orang-orang yang mendukung calon independen tidak sah".

Keputusan ini memicu krisis dengan digelarnya aksi unjuk rasa besar-besaran mendesak dibolehkannya calon independen di pemilu lokal.

Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan