PM Jepang Mengutuk Peluncuran Peluru Kendali Korut, Menteri Pertahanan Kecam Keras
M Jepang Shinzo Abe mengutuk peluncuran dua peluru kendali Korea Utara pagi ini jam 7:10 dan jam 7:27 waktu Jepang.
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - M Jepang Shinzo Abe mengutuk peluncuran dua peluru kendali Korea Utara pagi ini jam 7:10 dan jam 7:27 waktu Jepang.
"Kami mengutuk keras dua rudal balistik SLBM (submarine-launched ballistic missile) Korut pagi ini yang jelas merupakan palanggaran terhadap resolusi PBB dan akan diprotes dengan keras," papar PM Jepang Shinzo Abe pagi ini.
PM Jepang tersebut juga akan melakukan yang terbaik untuk melindungi keselamatan orang-orang di bawah sistem peringatan ketat serta bekerja sama dengan masyarakat. '
Sekitar pukul 7:10 pagi, dua rudal balistik diluncurkan dari sekitar Wonsan di pantai timur Korea Utara, dan satu tembakan jatuh di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang di lepas pantai perfektur Shimane pada pukul 7:27 pagi.
Baca: Barcelona vs Inter di Liga Champions, Kapan Nerazzurri Terakhir Menang di Camp Nou?
Baca: Orangtua Siswa SMP di Manado yang Tewas Tak Terima dengan Sikap Guru yang Hukum Anaknya
Baca: Nunung dan Suaminya Jalani Sidang Perdana terkait Kasus Penyalagunaan Narkoba, Ini Kata Pengacaranya
PM Jepang dan menteri pertahanan Taro Kono langsung mengadakan koordinasi dengan NSC (Dewan Keamanan Nasional) untuk membahas pengumpulan informasi antisipasi untuk masa depan.
Rudal tersebut merupakan jenis peluncuran kapal selam yang lebih sulit untuk dideteksi daripada jenis peluncuran darat.
Menteri Pertahanan Taroi Kono dalam jumpa persnya jam 11:15 waktu Jepang pagi ini (2/10/2019) juga mengecam keras peluncuran SLBM tersebut.
"Kita kecam keras peluncuran tersebut dan kini masih terus melakukan pengumpulan informasi dengan beberapa pihak," tekannya.
Kono tidak mau berkomentar terkait kerjasama pengumpulan informasi dengan Korea Selatan sejak pihak Korsel memutuskan sepihak kerjasama militer kedua negara (Jepang-Korsel).
Sementara itu Takizaki, Direktur Jenderal Asia-Pasifik Kementerian Luar Negeri Jepang langsung berbicara dengan Duta Besar AS untuk masalah Korea Utara, Vegan lewat telepon dan mengkonfirmasi bahwa ia akan bekerja sama dengan Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan.