Rabu, 20 Agustus 2025

Virus Corona

WNI yang Positif Virus Corona di Singapura Seorang ART dan Tidak Pernah ke China

Seorang warga negara Indonesia ( WNI) di Singapura dinyatakan positif terkena virus corona.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN/PUSPEN TNI/ANDY
Petugas mengevakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI/ANDY 

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Seorang warga negara Indonesia ( WNI) di Singapura dinyatakan positif terkena virus corona.

Padahal, sebelumnya WNI berjenis kelamin perempuan tersebut tidak memiliki riwayat melakukan perjalanan ke China.

Dilansir dari keterangan yang dirilis Kementerian Kesehatan Singapura (MoH), kasus terpaparnya WNI berusia 44 tahun tersebut merupakan kasus ke-21 yang terjadi di Negeri Singa itu.

"Dia merupakan perempuan 44 tahun asal Indonesia yang tidak punya riwayat perjalanan ke China," demikian keterangan tersebut seperti dilansir Kompas.com, Selasa (4/2/2020) pada artikel berjudul "Seorang WNI di Singapura Positif Virus Corona".

"Dia saat ini berada di ruang isolasi di SGH (Singapore General Hospital."

Baca: Petugas Medis Meninggal Dunia setelah Berjuang Sembuhkan Pasien Virus Corona 10 Hari Berturut-turut

Perempuan yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga itu tinggal di Jalan Bukit Merah.

Gejala awal diketahui pada 2 Februari, setelah perempuan itu melakukan kontak langsung dengan seorang wanita yang rupanya terpapar virus corona dan menjadi kasus ke-19.

Adapun, pasien ke-19 itu diketahui sebagai orang yang mempekerjakan WNI tersebut.

Pasien virus corona ke-19 itu tengah menjalani perawatan dan diisolasi di Singapore General Hospital (SGH) sejak Senin (3/2/2020) kemarin.

Adapun, hasil tes baru memperlihatkan bahwa WNI terkena virus corona pada Selasa sore ini.

"Hasil tes mengkonfirmasi infeksi 2019-nCoV pada sore ini," demikian keterangan itu.

Sejak wabah virus corona merebak, perempuan asal Indonesia itu diketahui tidak pernah meninggalkan tempat tinggalnya.

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan upaya untuk mencegah penyebaran virus corona ke Tanah Air.

Misalnya, pemerintah sudah tidak lagi membuka jalur penerbangan dari dan ke luar China sejak Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 WIB.

Langkah ini dilakukan karena selama ini virus corona diketahui berasal dari China, terutama dari kota Wuhan.

Selain itu, pemerintah juga telah memulangkan 237 WNI dari Wuhan.

Hingga saat ini, WNI yang sebagian besar mahasiswa yang berkuliah di Wuhan itu masih dalam observasi di Natuna, Kepulauan Riau.

Baca: BREAKING NEWS: Warga Indonesia Positif Terkena Virus Corona di Singapura, Diduga Tertular Majikan

Observasi dilakukan untuk memastikan WNI yang dievakuasi dari Wuhan itu tidak mengidap virus corona.

Kematian pertama di Hongkong

Jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona terus bertambah.

Hong Kong melaporkan kematian pertama akibat virus corona, Selasa (4/2/2020).

Dikutip dari Reuters, seorang pria berusia 39 tahun yang positif terinfeksi virus corona sebelumnya dinyatakan meninggal dunia.

Ini merupakan kematian kedua di luar China.

Kematian pertama di luar China dilaporkan pada Minggu (2/2/2020), seorang pria China berusia 44 tahun meninggal dunia di Filipina.

Pria tersebut diketahui, telah mengunjungi Kota Wuhan pada Januari 2020, lalu.

Orang-orang di seluruh Asia sedang antri untuk membeli masker pelindung setelah wabah semakin cepat. Pada gambar di atas, warga berbaris di luar toko kosmetik untuk masker di Hong Kong pada 30 Januari 2020.
Orang-orang di seluruh Asia sedang antri untuk membeli masker pelindung setelah wabah semakin cepat. Pada gambar di atas, warga berbaris di luar toko kosmetik untuk masker di Hong Kong pada 30 Januari 2020. (Daily Mail)

Kematian akibat virus corona di Hong Kong terjadi saat ratusan pekerja medis mulai melakukan pemogokkan kerja.

Mereka menuntut pemerintah menutup perbatasan kota dengan China.

Sejauh ini, Hong Kong telah memiliki 15 kasus yang dikonfirmasi terinfeksi virus corona.

Pada Senin (3/2/2020), pihak berwenang di Hong Kong mengumumkan penutupan empat penyeberangan perbatasan dengan China.

Sekira 2.700 pekerja dari Aliansi Pegawai Rumah Sakit Otoritas (HAEA), menyerukan penutupan perbatasan Hong kong sebagai perlindungan bagi staf rumah sakit.

Diketahui, hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia dan korban terinfeksi akibat virus corona terus bertambah.

Dikutip dari thewuhanvirus.com, virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China ini telah menewaskan 427 orang.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya 362 orang pada Senin.

Virus yang mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) ini telah menginfeksi sekira 20.627 orang dari yang sebelumnya 17.387 orang.

Namun, ada 649 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.

Jumlah pasien sembuh dari virus corona juga mengalami peningkatan dari sebelumnya 487 orang pada Senin.

Virus corona ini memiliki masa inkubasi 14 hari.

Tanda-tanda terjangkit virus corona bisa menyebar sebelum gejala muncul.

Sejak pertama kali diumumkan pada 31 Desember 2019, virus ini telah menyebar hingga ke 27 negara.

Ke 27 negara tersebut, yakni China, Jepang, Thailand, Singapura, Hong Kong, Australia, Korea Selatan, Taiwan.

Jerman, Amerika Serikat, Malaysia, Makau, Perancis, Vietnam, Kanada, Uni Emirat Arab, Italia, Rusia.

Inggris, Nepal, Kamboja, Spanyol, Piliphina, Finlandia, Swedia, India, dan Sri Lanka.

Filipina Laporkan 1 Orang Meninggal Akibat Virus Corona

Filipina mengonfirmasi, seorang pria China berusia 44 tahun telah meninggal dunia akibat virus corona, Minggu (2/2/2020).

Mengutip dari Reuters, ini menjadi kematian pertama akibat virus corona yang terjadi di luar China.

Departemen Kesehatan Pilipina mengatakan, saat ini ada dua infeksi virus corona yang dikonfirmasi di Filipina, termasuk pria yang dinyatakan meninggal dunia.

Pria tersebut menderita pneumonia parah setelah dirawat di Rumah Sakit Pemerintah Manila pada 25 Januari.

Pria yang meninggal tersebut merupakan suami dari wanita China berusia 38 tahun.

Sang istri juga dinyatakan positif mengidap virus corona.

Kedua pasangan suami istri tersebut, tiba di Filipina melalui Hong Kong pada 21 Januari 2020.

"Sementara pasien yang meninggal stabil dan menunjukkan tanda-tanda perbaikan selama beberapa hari terakhir di rumah sakit."

"Kondisinya memburuk dalam 24 jam sebelum dia meninggal," kata Menteri Kesehatan, Francisco Daque.

Duque menyatakan, semua langkah yang diperlukan untuk mengendalikan penyebaran virus sedang diterapkan secara ketat.

Termasuk oleh petugas kesehatan yang melakukan kontak dengan kedua pasien yang terinfeksi virus corona tersebut.

Pemerintah Filipina juga telah memperluas larangan perjalanan di tengah wabah yang mencakup orang asing yang datang dari China.

Sebelumnya, Pemerintah Filipina hanya membatasi mereka yang datang dari Hubei.

Larangan tersebut juga mencakup orang asing yang datang dari Hong Kong dan Makau.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan