Selasa, 9 September 2025

Virus Corona

Perempuan asal Wuhan Tularkan Lima Kerabatnya Meski Tak Tunjukkan Gejala Virus Corona

China melaporkan lebih dari 75.000 kasus yang dikenal dengan nama COVID-19 kepada WHO,

AFP/STR
Seorang paramedis Laboratorium memegang sampel virus di laboratorium Hengyang, Provinsi Henan, China, Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. (STR/AFP)/China OUT 

TRIBUNNEWS.COM, WUHAN - Ilmuwan China melaporkan seorang perempuan warga negara China berusia 20 tahun bepergian sejauh 675 kilometer arah utara ke Anyang, dan akhirnya menularkan virus corona kepada lima kerabatnya, Jumat (21/2/2020) kemarin.

Dilansir Channel News Asia, perempuan ini tak pernah menunjukkan gejala terinfeksi.

Ini menjadi bukti bahwa orang yang tak menunjukkan gejala penyakit tersebut dapat menyebarkan virus corona.

Baca: Siaran Langsung Liga Inggris Malam Ini: Chelsea vs Spurs, Leicester vs Manchester City Live Mola TV

Baca: Tragedi Hanyut di Sungai Sempor Sleman, Kepala SMPN 1 Turi Disebut yang Paling Bertanggung Jawab

Baca: Penjelasan Ketua KPK Firli Bahuri Terkait Penghentian 36 Perkara di Tahap Penyelidikan

Studi kasus yang diterbitkan di Journal of the American Medical Association menawarkan petunjuk bagaimana virus corona menyebar dan menyatakan mengapa itu mungkin sulit untuk dihentikan.

"Ilmuwan telah bertanya apakah kamu bisa terinfeksi dan terlihat tidak sakit? Jawaban pertanyaan ini tampaknya ya," ujar Dr William Schaffner, ahli penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, yang tak dilibatkan dalam studi tersebut, seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (22/2/2020).

China melaporkan lebih dari 75.000 kasus yang dikenal dengan nama COVID-19 kepada WHO, yang menewaskan setidaknya 2.000 orang dan virus tersebut sudah menyebar ke 26 negara di luar China daratan.

Para peneliti telah melaporkan sejumlah individu tanpa gejala yang ternyata menyebarkan virus itu. Schaffner mengatakan yang membedakan dalam studi ini adalah adanya tawaran eksperimen di laboratorium.

"Kamu memiliki pasien dari Wuhan tempat virus berasal dan bepergian ke tempat yang tak ada virusnya. Perempuan ini tetap tak menunjukkan gejala, menginfeksi sejumlah keluarganya, dan kamu memiliki grup dokter yang segera menangkap momen itu dan mengetes semuanya," kata Schaffner.

Berdasarkan laporan Dr Meiyun Wang dari People's Hospital of Zhengzhou University, perempuan ini bepergian dari Wuhan ke Anyang pada 10 Januari dan mengunjungi beberapa kerabatnya.

Ketika kerabatnya mulai sakit, dokter mengisolasi perempuan tersebut dan mengetesnya apakah terinfeksi virus corona.

Hasil tes awal menunjukkan perempuan itu negatif, tetapi tes lanjutan menunjukkan dia positif terinfeksi.

Kelima kerabat perempuan berusia 20 tahun itu kemudian mulai mengalami gejala virus corona. Namun hingga 11 Februari, perempuan ini tetap tak menunjukkan gejala sama sekali.

Hasil CT scan dadanya terbilang normal dan dia tak mengalami demam, gangguan pernafasan seperti batuk atau tenggorokan bengkak.

Ilmuwan yang melakukan studi mengatakan jika temuan itu benar adanya maka 'pencegahan infeksi virus corona akan penuh tantangan'.

Schaffner mengatakan pertanyaan kuncinya sekarang adalah seberapa sering penularan semacam ini terjadi dan kapan tes seseorang dinyatakan positif tanpa yang bersangkutan menunjukkan gejala-gejalanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan