Virus Corona
Belum Sembuh, Pasien Penderita Virus Corona Ini Sudah Dipulangkan oleh Rumah Sakit
Seorang pasien penderita virus corona dipulangkan oleh rumah sakit meski kondisinya belum pulih benar. Wanita 56 tahun tersebut tidak berhenti batuk
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pasien penderita virus corona dipulangkan oleh rumah sakit meski kondisinya belum pulih benar.
Seperti yang dilansir The Epoch Times, wanita 56 tahun asal Wuhan tersebut tidak berhenti batuk.
Terlalu banyak cairan yang masuk ke paru-parunya akibat virus corona.
Kondisi itu menyebabkan bagian dadanya sakit dan sulit bernafas.
Putrinya, Zhang, menulis di media sosial tentang kondisi ibunya.
Ia berharap mendapat perhatian dari publik.
Baca: UPDATE Data Terbaru Korban Virus Corona: 2.457 Orang Meninggal dan 78.655 Terinfeksi di 32 Negara
Baca: Virus Corona Telah Sampai di Italia, Dua Orang Dilaporkan Tewas
"Kaki dan tangannya sangat lemah, ia bisa jatuh saat pergi ke kamar mandi. Ia tidak bisa jalan sendiri di kamarnya," ujar Zhang.
Tes nukleat pada ibu Zhang, dinyatakan negatif.
Tes itu adalah tes diagnosis resmi untuk virus corona.

Bagi rumah sakit, hasil tes yang negatif itu sudah menjadi cukup alasan untuk memulangkan ibu Zhang.
Pada 16 Februari 2020, pihak rumah sakit berhenti memberikan perawatan pada ibu Zhang, kecuali obat batuk, menurut Zhang.
4 Hari kemudian, rumah sakit menyiapkan mobil untuk memulangkan ibu Zhang.
"Pemerintah bilang mereka akan mengirim ke rumah sakit siapapun yang harus dirawat di rumah sakit,"
"Kalian boleh mengirim mereka ke rumah sakit, tapi kalian memulangkan yang belum sembuh," ujar Zhang.
Sang pasien, yang namanya disembunyikan untuk alasan keamanan, dirawat di rumah sakit Zhongnan selama 25 hari.
"Bukankah orang-orang itu masih membawa virus? Bagaimana jika mereka menyebarkannya lebih jauh lagi," ungkap Zhang pada The Epoch Times.
Padahal, menurut Zhang, hasil CT scan ibunya menunjukkan fibrosis yang jelas di tempat yang terinfeksi dan penebalan pleura.
Zhang mengatakan bahwa banyak pasien yang dipulangkan atas alasan yang sama.
Kasus itu menimbulkan keraguan atas keaslian data pasien resmi China.
"Setidaknya beberapa dari mereka terinfeksi lagi," menurut Zhang.
"Banyak kebenaran yang setengah-setengah dalam data pemulihan," katanya.
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional China menyarankan rumah sakit untuk memulangkan pasien atau memindahkan mereka ke departemen yang sesuai.
Namun hal itu dilakukan jika semua kondisi berikut ini terpenuhi, yaitu:
- suhu mereka telah kembali normal selama lebih dari tiga hari
- pasien telah menunjukkan perbaikan yang jelas dalam gejala pernapasan
- ada pengurangan yang signifikan dalam peradangan paru-paru
- sampel usap pernafasan pasien telah diuji negatif terhadap virus dua kali, selama periode dua hari atau lebih.

Kasus Tersembunyi
Masih dilansir The Epoch Times, pejabat di China dan laporan media telah mencatat kasus di mana pasien masih terjangkit virus meskipun mereka telah dipulangkan dari rumah sakit.
Pada 19 Februari, seorang pasien yang dianggap telah sembuh dari virus corona di Chengdu, ibukota Provinsi Sichuan barat daya, dirawat di rumah sakit lagi setelah kembali dinyatakan positif virus corona.
Pasien tersebut meninggalkan rumah sakit pada 10 Februari 2020.
Ia lalu tinggal di rumahnya sendiri untuk dilakukan karantina mandiri.
Lei Xuezhong, wakil direktur pusat penyakit menular di Rumah Sakit China Barat dan seorang ahli yang membantu pengendalian wabah di Sichuan, mengatakan bahwa kasus itu adalah suatu "panggilan" agar dilakukan standar tes laboratorium yang lebih ketat.
Mereka akan meningkatkan frekuensi tes diagnostik dari dua menjadi tiga untuk meningkatkan akurasi, menurut outlet berita lokal Red Star News.
Ketika ditanya apakah virus corona adalah penyakit yang bisa kambuh, Lei menyangkal kemungkinan itu.
Ia mengatakan pasien yang terkena virus corona lagi adalah karena adanya sejumlah kecil virus yang tersisa yang bermanifestasi dalam tubuh.
Ia berharap kondisi itu tidak menyebabkan kecemasan publik.
Kasus lain, seorang pasien bermarga Tang di Hunan, yang terletak di selatan Hubei, dipulangkan dari rumah sakit pada 4 Februari setelah dites negatif terhadap virus, menurut media setempat.
CT scan menemukan ada bayangan kecil di area paru-parunya.
Tiga hari kemudian, ia dirawat lagi di rumah sakit setelah mengeluh demam rendah dan batuk kering.
Infeksi paru-parunya memburuk.
Ia lalu dinyatakan positif saat tes keempatnya, pada 9 Februari 2020 lalu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)