Virus Corona
Hati-Hati! Bentuk Jenggot Seperti Ini Bikin Virus Corona Mudah Menempel
Infografis dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat memperlihatkan, beberapa gaya jenggot yang menyebabkan corona menempel
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Infografis dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) di Amerika Serikat memperlihatkan, beberapa gaya jenggot yang menyebabkan virus corona menempel.
Lebih tepatnya, membuat kerja masker dan respirator tidak maksimal dalam melindungi sistem pernapasan.
Dilansir Metro, grafik ini sebenarnya dirilis pada 2017 silam.
Namun, muncul kembali, setelah seorang otoritas CDC memperingatkan bahaya wabah virus corona di Amerika.
Dengan mencukur bersih atau menyisakan jambang di samping wajah dan kumis tipis memungkinkan masker bisa bekerja dengan benar.
Namun, gaya jenggot yang lebih panjang seperti Fu Manchu, mutton chops, dan jenggot di penuh di permukaan wajah tidak direkomendasikan.
Lantaran, akan menganggu perlindungan dari masker yang dipakai.
Sehingga, memungkinkan partikel udara di luar untuk masuk tanpa tersaring.
Masker wajah, kini sedang banyak digunakan orang sebagai perlindungan pertama atas paparan virus corona.
Gambaran jenis-jenis jenggot ini, menginformasikan kepada khalayak tentang gaya kumis dan jenggot yang sesuai dengan pemakaian masker.
Tidak hanya itu, informasi ini juga bisa mempermudah pemilihan gaya bagi pria.

CDC menyebut, orang yang sehat sebenarnya tidak perlu menggunakan respirator.
Namun, itu adalah hal krusial jika tidak dilakukan petugas medis.
Apalagi jika berhadapan dengan orang yang menunjukkan gejala flu.
Gaya kumis dan jenggot anchor, balbo, villain, dan goatee dikatakan cukup aman sebenarnya.
Namun, disarankan lebih pendek lagi karena rambutnya bisa melewati permukaan masker menurut inforgrafis itu.
Diantara itu, banyak gaya kumis dan jenggot yang mungkin menimbulkan masalah.
Antara lain mutton chops, hulihee, chin curtain, extended goatee, circle bear, stubble, long stubble, full beard, french fork, fu manchu, english, dali dan lainnya.
Kebanyakan kumis masih tipis bisa dimaklumi.

Tidak ada panduan resmi, untuk memberitahu orang-orang agar mencukur dulu kumis dan jenggotnya.
Tetapi, setelah inforgrafis ini tersebar di media sosial, paramedis didesak untuk mencukur jenggot dan kumisnya.
Seperti di Rumah Sakit Umum Southampton.
Para staf medis didesak untuk mencukurnya sebagai tindakan pengendalian infeksi corona.
Kepala rumah sakit mengirim email berisi gambar ini.
Akan tetapi, beberapa paramedis menolak anjuran itu karena alasan agama dan budaya.
Lantas mereka lalu dibebaskan dari desakan ini.
Virus corona sampai saat ini sudah menginfeksi lebih dari 25 negara di dunia.
Kasus terbanyak masih dipegang oleh China, dengan total 78.000 lebih.
Sementara, kematiannya ada lebih dari 2.700 jiwa dan 32.000 lebih dinyatakan sembuh.
Selain China, beberapa negara dan tempat menduduki posisi kasus terbanyak.
Antara lain Korea Selatan, Kapal Diamond Princess, Italia, Jepang, dan Iran.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)