Virus Corona
Kasus Virus Corona di Korea Selatan Semakin Melonjak, Pasien Termuda Berusia 45 Hari
Pada Minggu (1/3/2020), negara gingseng ini merilis pernyatan terkait satu pasien corona termuda di sana.Dia adalah seorang bayi berusia 45 hari
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Kasus virus corona atau Covid-19 di Korea Selatan terus mengalami lonjakan.
Hingga Minggu (1/3/2020), total pasien terpapar corona di Korea Selatan berjumlah 3.526 jiwa dengan 17 kematian.
Dilansir SCMP, negri gingseng ini merilis pernyatan terkait satu pasien corona termuda di sana.
Pasien termuda itu adalah seorang bayi laki-laki berusia 45 hari.
Diduga bayi itu tertular oleh ayahnya sendiri.
Otoritas kesehatan setempat menyatakan, bahwa bayi malang itu telah dinyatakan positif.
Tiga hari sebelumnya, sang ayah yang diperiksa dan diketahui positif terinfeksi virus corona.
Akhirnya, bayi kecil ini beserta ibunya harus menjalani karantina di kediaman mereka di Gyeongsan.

Beberapa waktu lalu sejumlah dokter bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum bisa menentukan pasien bisa tertular Covid-19 lagi atau tidak.
Kasus di Korea Selatan ini telah menjawab pertanyaan tersebut.
Pasalnya, pada Sabtu (29/2/2020) lalu Korea Selatan melaporkan kasus pertama infeksi ulang virus corona.
Pasien pertama itu adalah wanita lansia berusia 72 tahun.
Dilansir SCMP, seminggu sebelumnya wanita itu baru saja dipulangkan dari rumah sakit karena terinfeksi corona.
Sebelumnya pada Kamis (27/2/2020), wanita ini menunjukkan tanda-tanda virus mirip pneumonia ini.
Sehari setelahnya itu Jumat (28/2/2020), dia baru dinyatakan kembali terinfeksi virus mematikan asal Wuhan ini.
Baca: Empat Bintang Thailand Bisa Absen Lawan Timnas Indonesia karena Ancaman Virus Corona
Baca: Virus Corona Bikin Penjualan Ponsel Secara Global Turun
Pemerintah Korea Selatan akan Lakukan Upaya Total untuk Menahan Penyebaran Covid-19
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in menyatakan bahwa pemerintah tengah melakukan berbagai upaya total, untuk meminimalisir perkembangan wabah corona di sana, pada Minggu (1/3/2020).
Korea Selatan menjadi negara dengan kasus terbesar di luar China.
Beberapa hari terakhir ini, kasus di negara gingseng juga terus mengalami peningkatan.
Pada pidatonya, Moon merasa percaya diri bahwa negaranya bisa menghadapi wabah mematikan asal Wuhan, China ini.
"Pemerintah kini tengah melancarkan upaya habis-habisan, setelah ada peningkatan kasus ke level yang tinggi," kata Moon pada upacara Hari Gerakan Kemerdekaan Korea Selatan dilansir SCMP.
"Kami bisa mengatasi wabah Covid-19 ini dan menghidupkan kembali perekonomian kita," tambahnya.

Sejumlah acara dibatalkan dan ditunda sementara, karena wabah yang semakin menjadi-jadi di sana.
Termasuk diantaranya konser bintang K-Pop BTS dan Kejuaraan Tenis Meja Dunia.
Waktu sekolah ditunda satu minggu dan tiga minggu khusus untuk Kota Daegu.
Militer Amerika Serikar dan Korea Selatan, menunda acara latihan bersama yang akan digelar.
Akibatnya, lebih dari 70 negara di dunia memperketat pembatasan kedatangan pada warga Korea Selatan.
Memang, akibat virus ini salah satu raksasa otomotif, Hyundai menghentikan produksinya.
Sebab salah satu karyawannya di pabrik Ulsan, terpapar corona.
Baca: Arab Saudi Larang Umrah, Pemerintah Terus Dekati dan Yakinkan Jika Indonesia Bebas Virus Corona
Baca: Penggagas sebut Panja Dibentuk untuk Pastikan Indonesia Siap Hadapi Virus Corona
Hampir 90 persen kasus berasal dari Kota Daegu.
Oleh karena itu, kini jalanan di kota itu selama berhari-hari terlihat sepi.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat, agar berhati-hati dan bagi siapa saja yang demam diharapkan mengisolasi diri di dalam rumah.
Kendati demikian, pemerintah tidak terpikir untuk melakukan isolasi besar-besaran pada sebuah kota seperti Wuhan.
Virus corona atau Covid-19, merupakan wabah yang diperkirakan berasal dari pasar hewan di Wuhan, China.
Sampai saat ini belum ada obat tertentu, untuk menanggulangi virus ini.
Sudah ada 64 negara di dunia yang terinfeksi Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia juga telah memperingatkan pada semua negara, agar waspada karena negara manapun bisa terinfeksi hal ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)