Virus Corona
Donald Trump Akan Telepon Xi Jinping Bahas Pandemi Virus Corona
Sejauh ini berdasarkan data Johns Hopkins University, sebanyak 82.404 kasus positif Corona di AS. Ini angka tertinggi di dunia.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya akan berbicara dengan rekannya Presiden China Xi Jinping pada Kamis (26/3/2020) malam waktu setempat.
Melalui sambungan telepon, Trump dan Xi akan membahas secara rinci mengenai pandemi virus corona (Covid-19), yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 24.000 orang di seluruh dunia.
"Kita akan berbicara hal yang bermanfaat malam ini pada pukul 9:00 malam. Kita akan berbicara tentang virus, " kata Presiden Trump.
Sejauh ini berdasarkan data Johns Hopkins University, sebanyak 82.404 kasus positif Corona di AS. Ini angka tertinggi di dunia.
Namun Trump ragu dengan data tersebut.
Baca: Pasien RS Darurat Covid-19 Diminta Lapor Kondisi Setiap Dua Jam Gunakan Aplikasi Self Assessment
"Tetapi apa ada yang tahu angka yang sesungguhnya di China," ucap Trump.
Amerika Serikat Catat Rekor Dunia Terbanyak Jumlah Kasus Positif COVID-19
Amerika Serikat mencatat rekor baru dunia jumlah pasien terinfeksi virus corona (COVID-19), per Kamis (26/3/2020) waktu setempat.
Setidaknya AS mencatat lebih dari 82.000 orag dinyatakan positif corona hingga Kamis (26/3/2020).
Persisnya 82.153 orang terinfeksi COVID-19 di AS, demikian dilansir Reuters.
Angka ini melebihi jumlah kasus Covid-19 di China (81.782) dan Italia ( 80.589).
Baca: Di Tengah Serbuan Corona, Amerika Dakwa Presiden Venezuela Terlibat Perdagangan Narkoba
Tercatat New York, New Orleans dan titik lainnya menghadapi lonjakan yang drastis.
Sementara jumlah pasien meninggak akibat COVID-19 juga meningkat melampaui 1.200 orang. Meskipun jumlah ini masih rendah dibanding China dan Italia.
Tepatnya 1.206 orang Amerika telah meninggal akibat COVID-19.
"Kami menedengungkan perang terhadap virus ini dengan menggunakan anggaran keuangan, ilmiah, medis, farmasi dan sumber daya militer, untuk menghentikan penyebaran dan melindungi warga negara kami," kata Presiden AS Donald Trump.
Trump juga mendesak warganya untuk melakukan sosial distancing. "Tinggal di rumah. Hanya bersantai, tinggal di rumah. (Reuters/AFP/New York Post/Channel News Asia)