Rabu, 3 September 2025

Virus Corona

WHO Peringatkan Timur Tengah agar Bertindak Cepat untuk Tangani Virus Corona

World Health Organization (WHO) memperingatkan negara-negara di kawasan Timur Tengah untuk bertindak cepat dalam menangani wabah virus corona.

Freepik
Ilustrasi virus corona 12 

TRIBUNNEWS.COM - World Health Organization (WHO) memperingatkan negara-negara di kawasan Timur Tengah untuk bertindak cepat dalam menangani wabah virus corona.

Kasus-kasus di kawasan tersebut telah meningkat hampir 60.000.

"Kasus-kasus baru telah dilaporkan di beberapa negara paling rentan, dengan sistem kesehatan yang rapuh," ungkap Direktur WHO untuk wilayah Mediteriania Timur, Ahmed al-Madhari dilansir Al Jazeera.

"Bahkan di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih kuat, kami telah melihat lonjakan yang mengkhawatirkan dalam jumalh kasus dan kematian yang dilaporkan," tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut, di luar Iran, lebih dari 50.000 kasus telah dilaporkan.

Baca: Dampak Wabah Corona, Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak Khawatirkan Liga di Asia Tenggara

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (Freepik)

Jumlah infeksi virus corona di Timur Tengah dan Afrika Utara lebih rendah dibandingkan dengan Eropa, Amerika Serikat dan Asia.

Tetapi pejabat kesehatan mengungkapkan takut terhadap kasus Covid-19 yang tida dilaporkan.

Mereka mengatakan, anyak negara dengan pemerintahan yang lemah dan sistem kesehatan yang terkikis oleh konflik akan berjuang untuk mengatasinya.

"Saya tidak bisa cukup menekankan urgensi situasi," kata al-Mandhari.

"Meningkatnya jumlah kasus menunjukkan bahwa penularan cepat terjadi di tingkat lokal dan masyarakat," ungkapnya.

Bencana Kemanusiaan Yaman

Satu di antara negara yang paling parah terkena dampak konflik adalah Yaman.

Di mana Bank Dunia mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya akan menyediakan 26,9 juta dolar Amerika sebagai dana darurat untuk membantu WHO dan otoritas lokal meningkatkan kapasitas untuk mendeteksi, menampung dan merawat virus corona

Untuk diketahui, Yaman belum mengkonfirmasi kasus virus corona.

Tetapi dipandang sangat rentan karena perang saudara selama lima tahun telah membawa sistem kesehatannya ke jurang kehancuran.

Perang saudara itu juga telah menciptakan salah satu bencana kemanusiaan buatan manusia terburuk di dunia.

Petugas dari TNI sedang mendata kendaraan keluar masuk Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/4/2020). Jumlah pasien terkait wabah virus corona (Covid-19) yang dirawat di RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet masih terus bertambah. Hingga saat ini ada 453 orang yang dirawat di rumah sakit tersebut. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Petugas dari TNI sedang mendata kendaraan keluar masuk Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/4/2020). Jumlah pasien terkait wabah virus corona (Covid-19) yang dirawat di RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet masih terus bertambah. Hingga saat ini ada 453 orang yang dirawat di rumah sakit tersebut. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Negara ini telah berjuang dengan tumpang tindih penyakit menular termasuk kolera, difteri dan demam berdarah.

Sejumlah besar orang telah mengungsi dalam konflik yang sedang berlangsung. 

Sekitar 24 juta dari 29 juta penduduknya membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Tidak ada dokter di 18 persen dari distrik negara itu.

Sebagian besar petugas kesehatan belum dibayar setidaknya selama dua tahun.

Dan kit pengujian Covid-19 tersedia hanya untuk 600 orang, menurut Bank Dunia.

"Epidemi memang menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang unik di Yaman," kata Marina Wes, direktur bank negara.

"Mengingat sistem kesehatan yang sudah lemah dan kerentanan tinggi di antara populasi," tambahnya.

UPDATE Covid-19 Global 

Secara global, sjumlah 1.039.922 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid-19. 

Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 222.240 orang telah dinyatakan pulih per Jumat (3/3/2020) pukul 20.50 WIB. 

Sejumlah 55.170 kematian tercatat di seluruh dunia. 

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, Kamis (11/3/2020). 

Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan. 

Jemaat Kristen berlutut di jalan kotamadya Abreu e Lima, Pernambuco, Brazil. Mereka berdoa bagi Brasil dan dunia yang dilanda pandemi virus corona pada Selasa pagi (31/3/2020) kemarin. Doa bersama yang dimobilisasi anggota The Assembly of God di Abreu e Lima.
Jemaat Kristen berlutut di jalan kotamadya Abreu e Lima, Pernambuco, Brazil. Mereka berdoa bagi Brasil dan dunia yang dilanda pandemi virus corona pada Selasa pagi (31/3/2020) kemarin. Doa bersama yang dimobilisasi anggota The Assembly of God di Abreu e Lima. (Tangkap Layar TV GOSPEL)

Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona

Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan. 

Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara. 

Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan. 

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan