Virus Corona
Presiden Duterte Perpanjang Lockdown Hingga 30 Akhir April
Sampai hari ini, Filipina tercatat memiliki kasus positif corona sebanyak 3.660 orang dengan 136 kasus kematian.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte memutuskan untuk memperpanjang penutupan menyeluruh atau lockdown hingga 30 April.
Setelah, aturan lockdown di Pulau Luzon termasuk ibukota Manila akan berakhir pada 14 April.
Pengumuman pada hari Selasa (7/4/2020) itu dilandasi lockdown dapat menekan angka penyebaran virus corona atau covid-19.
"Karantina Masyarakat ditingkatkan. Sebelumnya berakhir minggu depan tetapi akan diperpanjang hingga 30 April," ujar seorang sekretaris kabinet, Karlo Nograles, dalam konferensi pers reguler seperti dikutip dari Reuters.
Baca: Presiden Jokowi Instruksikan Dana Desa Digelontorkan untuk Program Padat Karya Tunai
Sampai hari ini, Filipina tercatat memiliki kasus positif corona sebanyak 3.660 orang dengan 136 kasus kematian.
Kebijakan Duterte itu membuat pergerakan dan pertemuan dibatasi sejak sebulan ini.
Filipina adalah salah satu negara pertama yang menerapkan tindakan karantina rumah yang ketat sejak 12 Maret lalu.
Bahkan, Duterte memperbolehkan penegak hukum menembak mati warga yang tidak bisa diatur dalam kebijakan lockdown.
Baca: Butuh Kerjasama dan Partisipasi Semua Pihak untuk Putus Penyebaran Covid-19
Menurut Duterte, pelanggaran saat lockdown menyebabkan masalah serius bagi pekerja medis dan warga lainnya saat pandemi COVID-19 ini.
"Perintah saya kepada polisi dan militer jika ada masalah dan ada warga melawan serta membahayakan nyawa saat di karantina, tembak mereka mati. Apakah itu bisa dipahami? Daripada menimbulkan masalah, saya akan menguburmu."
"Sangat penting bagi setiap orang untuk bekerja sama dan mengikuti langkah-langkah karantina di rumah," ujar dia kata dia dalam pidatonya dari Reuters, Kamis (2/4/2020).