Virus Corona
Ada Corona, Pemimpin Iran Sarankan Pertemuan Massal Selama Ramadan Dilarang
Iran kemungkinan akan melarang pertemuan massa selama bulan suci Ramadan, mengingat penyebaran virus corona.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Iran kemungkinan akan melarang pertemuan massa selama bulan suci Ramadan, mengingat penyebaran virus corona.
Hal ini disampaikan oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pada Kamis (9/4/2020) kemarin.
Pernyataan tersebut disampaikan Khamenei melalui pidato secara live di televisi.
Khamenei juga mengatakan, kegiatan ekonomi Iran mulai kembali bangkit meski dihantam wabah mematikan ini.
"Dengan tidak adanya pertemuan publik di bulan Ramadan, termasuk ibadah, khutbah, dan lainnya, kamu kehilangan mereka (pertemuan massal selama ibadah di bulan Ramadan-Red)," kata Khamenei yang dikutip dari Time of Israel.
Baca Juga: Demo Buntut Iran Tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina, Donald Trump Mendukung, Khamenei Diminta Mundur
Baca Juga: Sindiran Pemimpin Tertinggi Iran kepada Pejabat AS: Mereka Bodoh Level Tinggi

Puasa Ramadan
Untuk diketahui, Ramadan 2020 akan dimulai pada akhir April 2020 dan berlangsung hingga Mei mendatang.
Pejabat publik di Iran belum membahas rencana untuk bulan suci Ramadan mendatang.
Saat ini, Iran tengah berjuang melawan wabah virus corona yang mematikann.
Hingga saat ini, mengutip dari worldmeters, sejumlah 68.192 kasus infeksi di laporkan di Iran.
Baca Juga: Di Ambang Kebangkrutan karena Wabah Covid-19, Presiden Iran Terpaksa Pinjam Uang IMF Rp 81 Triliun
Baca Juga : Roket Menghantam Daerah Dekat Perusahaan Minyak AS di Irak Selatan, Tak Ada Kerusakan dan Kematian
Total kematian di Iran mencapai 4.232 kasus, sementara secara global, korban meninggal mencapai 102.734.
Di luar negeri, muncul spekulasi, jumlah sebenarnya kasus infeksi dan kematian bisa lebih tinggi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)