Minggu, 17 Agustus 2025

Virus Corona

Ada Corona, Pemimpin Iran Sarankan Pertemuan Massal Selama Ramadan Dilarang

Iran kemungkinan akan melarang pertemuan massa selama bulan suci Ramadan, mengingat penyebaran virus corona.

Kantor Pemimpin Tertinggi Iran melalui AP
Dalam foto yang dirilis pada hari Jumat, 20 Maret 2020 oleh situs web resmi kantor pemimpin tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berpose untuk potret sebelum menyampaikan pesannya untuk Tahun Baru Iran, atau Nowruz, di Teheran, Iran. Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani dalam pesan tahun baru yang terpisah bersumpah untuk mengatasi virus corona baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

TRIBUNNEWS.COM - Iran kemungkinan akan melarang pertemuan massa selama bulan suci Ramadan, mengingat penyebaran virus corona.

Hal ini disampaikan oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pada Kamis (9/4/2020) kemarin.

Pernyataan tersebut disampaikan Khamenei melalui pidato secara live di televisi.

Khamenei juga mengatakan, kegiatan ekonomi Iran mulai kembali bangkit meski dihantam wabah mematikan ini.

"Dengan tidak adanya pertemuan publik di bulan Ramadan, termasuk ibadah, khutbah, dan lainnya, kamu kehilangan mereka (pertemuan massal selama ibadah di bulan Ramadan-Red)," kata Khamenei yang dikutip dari Time of Israel.

Baca Juga: Demo Buntut Iran Tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina, Donald Trump Mendukung, Khamenei Diminta Mundur

Baca Juga: Sindiran Pemimpin Tertinggi Iran kepada Pejabat AS: Mereka Bodoh Level Tinggi

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan suaranya pada  pemilihan parlemen di sebuah TPS di Teheran, Iran. Jum'at (21/02/2020). Orang-orang Iran mulai memberikan suara dalam pemilihan parlemen yang mana kaum konservatif diperkirakan akan mendominasi, memanfaatkannya pada kemarahan publik terhadap Presiden konservatif moderat Hassan Rouhani karena ekonomi yang hancur, korupsi dan berbagai krisis. (KHAMENEI.IR/ AFP/HO/IRANIAN PRESIDENCY)
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan suaranya pada pemilihan parlemen di sebuah TPS di Teheran, Iran. Jum'at (21/02/2020). Orang-orang Iran mulai memberikan suara dalam pemilihan parlemen yang mana kaum konservatif diperkirakan akan mendominasi, memanfaatkannya pada kemarahan publik terhadap Presiden konservatif moderat Hassan Rouhani karena ekonomi yang hancur, korupsi dan berbagai krisis. (KHAMENEI.IR/ AFP/HO/IRANIAN PRESIDENCY) (AFP/-)

Puasa Ramadan

Untuk diketahui, Ramadan 2020 akan dimulai pada akhir April 2020 dan berlangsung hingga Mei mendatang.

Pejabat publik di Iran belum membahas rencana untuk bulan suci Ramadan mendatang.

Saat ini, Iran tengah berjuang melawan wabah virus corona yang mematikann.

Hingga saat ini, mengutip dari worldmeters, sejumlah 68.192 kasus infeksi di laporkan di Iran.

Baca Juga: Di Ambang Kebangkrutan karena Wabah Covid-19, Presiden Iran Terpaksa Pinjam Uang IMF Rp 81 Triliun

Baca Juga : Roket Menghantam Daerah Dekat Perusahaan Minyak AS di Irak Selatan, Tak Ada Kerusakan dan Kematian

Total kematian di Iran mencapai 4.232 kasus, sementara secara global, korban meninggal mencapai 102.734.

Di luar negeri, muncul spekulasi, jumlah  sebenarnya kasus infeksi dan kematian bisa lebih tinggi.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan