Virus Corona
AS Selidiki Kemungkinan Virus Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan
Donald Trump menegaskan pemerintahannya sedang menyelidiki rumor, apakah virus corona (Covid-19) berasal dari laboratorium di Wuhan
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan pemerintahannya sedang menyelidiki rumor, apakah virus corona (Covid-19) berasal dari laboratorium di Wuhan, China.
Hal itu disampaikan Trump, dalam konferensi pers Rabu (15/4/2020) waktu setempat.
Saat itu Trump menjawab pertanyaan media terkait adanya laporan menyebut Covid-19 adalah virus yang bocor dari laboratorium Wuhan.
Baca: Stanley Hotel, Penginapan di Colorado yang jadi Inspirasi Novel The Shining Karya Stephen King
Baca: Di Rumah Aja, Cegah Penularan Covid-19 dan Demam Berdarah, Yuk Jadi Juru Pemantau Jentik
"Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terkait situasi mengerikan ini yang terjadi saat ini, " katanya.
Kendati demikian, Trump juga mengatakan, ia tidak mengangkat isu laboratorium itu saat berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping
"Saya tidak ingin membahas dengannya tentang laboratorium. Saya tidak ingin mendiskusikan, itu tidak waktunya sekarang," ujarnya.
Februari lalu, rumor virus corona bocor dari Institut Virologi di Wuhan, China, yang tempatnya tidak jauh dari pasar hewan.
Namun hal itu dibantah pihak Intitut Virologi Wuhan, dan menegaskan, "itu hoaks."
Isu ini kembali mencuat saat Fox News melaporkan pada Rabu (15/4/2020), virus itu berasal dikembangkan laboratorium Wuhan bukan sebagai senjata kimia.
Tetapi, menurut laporan Fox News, virus itu dikembangkan China sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan kepada dunia, mereka punya kemampuan mengidentifikasi dan memerangi virus, yang setara atau malah lebih besar daripada kemampuan Amerika Serikat.
Sebelumnya, Kepal Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Mark Milley mengatakan, intelijen AS menemukan, virus corona terjadi secara alami, bukan dibuat di laboratorium di China. Tetapi klaim ini juga tidak bisa dibuktikan secara pasti.(Reuters/Channel News Asia)