Virus Corona
Ilmuwan Prancis Menguji Kemungkinan Nikotin untuk Cegah Covid-19
Uji coba dilakukan guna mencari tahu apakah zat nikotin dapat digunakan untuk mencegah bahkan mengobati penyakit virus corona.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Penelitian Perancis mengklaim nikotin bisa saja melindungi seseorang dari paparan virus corona.
Terkait temuan tersebut, para peneliti tengah merencanakan uji coba lebih lanjut.
Mengutip France24, uji coba ini guna mencari tahu apakah zat tersebut dapat digunakan untuk mencegah bahkan mengobati penyakit virus corona.
Lebih jauh, temuan tersebut muncul setelah para peneliti di rumah sakit terkenal di Paris memeriksa 343 pasien dengan virus corona.
Mereka juga memeriksa 139 orang yang terinfeksi penyakit dengan gejala yang ringan.
Para peneliti menemukan sejumlah kecil dari mereka merokok.
Baca: Bea Cukai Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal Dalam Bus AKAP dan Ekspedisi Dari Jawa Tengah
Baca: Di Tengah Pandemi Covid-19, Bea Cukai Meulaboh Selesaikan Kasus Rokok Ilegal

Dibanding dengan sekira 35 persen tingkat merokok pada populasi umum di Prancis.
"Di antara pasien-pasien ini, lima persen adalah perokok," ungkap profesor penyakit dalam, Zahir Amoura.
Penelitian menggemakan temuan serupa yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine bulan lalu.
Temuan itu menunjukkan bahwa 12,6 persen dari 1.000 orang yang terinfeksi di China adalah perokok.
Menurut WHO, angka tersebut jauh lebih rendah dibanding jumlah perokok reguler di populasi umum China, sekitar 26 persen.
Baca: Ini Resep Makanan yang Paling Banyak Dicari di Internet Saat Orang-orang di Rumah Akibat Corona
Baca: Kantor Shah Rukh Khan Diubah Jadi Pusat Karantina Pasien Covid-19
Teorinya adalah Nikotin dapat Melekat pada Reseptor
Ahli Neurologi Jean Pierre Changeux dari Institut Pasteur Prancis, yang juga tergabung dalam penelitian angkat bicara.
Menurut teorinya, kata Changeux, nikotin dapat melekat pada reseptor sel.
Oleh karena itu, tambahnya, nikotin dapat menghalangi virus memasuki sel dan menyebar dalam tubuh.
Sebagai catatan, para peneliti tengah menunggu persetujuan otoritas kesehatan Perancis untuk melakukan uji klinis lebih lanjut.
Mereka berencana menggunakan nikotin pada petugas kesehatan di Rumah Sakit Pitie Saletriere di Paris.
Lokasi tersebut merupakan tempat di mana penelitian awal dilakukan.
Mereka juga menerapkan untuk menggunakan patch pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
Amoura mengatakan, hal itu digunakan untuk melihat apakah penelitian yang dilakukan membantu mengurangi gejala pada pasien perawatan intensif yang lebih serius.
Masih Diteliti
Para peneliti sedang meneliti apakah nikotin dapat membantu mencegah "badai sitokin".
Reaksi berlebihan yang cepat dari sistem kekebalan, menurut para ilmuwan dapat memainkan peran kunci dalam kasus Covid-19 yang fatal.
Tetapi dengan penelitian lebih lanjut, para ahli tidak mendorong orang untuk berhenti merokok atau menggunakan patch nikotin sebagai tindakan perlindungan terhadap virus.
Kita tidak boleh melupakan efek berbahaya nikotin," kata Jerome Salomon, pejabat kesehatan top Prancis.
"Mereka yang tidak merokok sama sekali tidak boleh menggunakan pengganti nikotin", yang menyebabkan efek samping dan kecanduan, katanya memperingatkan.

Pembunuh Nomor Satu di Prancis
Sebagaimana diketahui, tembakau adalah pembunuh nomor satu di Prancis.
Diperkirakan 75.000 kematian per tahun terkait dengan merokok.
Perancis merupakan satu di antara negara yang paling terpukul oleh coronavirus di Eropa.
Lebih dari 21.000 kematian dan lebih dari 155.000 infeksi dilaporkan.
*WHO belum merekomendasikan obat apa pun untuk corona, hingga saat ini penelitian masih terus dilakukan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)