Rabu, 3 September 2025

Virus Corona

WHO: Tidak Ada Bukti Orang yang Sudah Sembuh Tak Lagi Terinfeksi Covid-19

Beberapa negara berencana menerbitkan 'imunitas paspor' atau 'sertifikat bebas risiko' yang akan memungkinkan individu untuk melakukan perjalanan.

Mahadeo Sen/TOI, BCCL, Ranchi
Ilustrasi pasien virus corona. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, "tidak ada bukti" orang yang sembuh dari infeksi virus corona (Covid-19) tidak akan terpapar lagi.

Hal ini disampaikan badan PBB ini guna menanggapi rencana penerbitan "paspor kekebalan (imun)" atau "sertifikat bebas risiko" kepada orang yang telah terinfeksi.

"Malah praktik sebenarnya bisa meningkatkan risiko penyebaran ketika mereka yang telah sembuh mengabaikan nasihat tentang mengambil tindakan pencegahan standar terhadap virus," jelas WHO, seperti dilansir Reuters, Minggu (26/4/2020).

Baca: Belajar dari Rumah TVRI Minggu 26 April 2020: Mengenal Sosok Sastrawan Indonesia Remy Sylado

Beberapa negara berencana menerbitkan 'imunitas paspor' atau 'sertifikat bebas risiko' yang akan memungkinkan individu untuk melakukan perjalanan atau untuk kembali bekerja dengan asumsi mereka tidak akan terjangkit Covid-19 kembali.

"Saat ini tidak ada bukti orang yang telah sembuh dari Covid-19 dan memiliki antibodi tidak akan terinfeksi kembali," papar WHO.

Chili mengatakan pekan lalu, akan mulai membagi-bagikan "paspor kesehatan" untuk orang yang dianggap telah pulih dari penyakit ini.

WHO mengatakan masih terus meninjau bukti antibodi merespon virus, yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China, pada akhir tahun lalu.

Hingga hari ini Minggu (26/4/2020) pukul 10.00 WIB, data Wolrdometers menunjukkan hampir tiga juta orang, atau persisnya mencapai 2.920.877 orang terinfeksi virus corona di dunia.

Dari jumlah itu sebanyak 203.272 orang meninggal dan 836.941 orang sembuh.

Baca: Bacaan Niat Puasa Ramadhan 1441 H Lengkap dengan Artinya, Ketahui Hal yang Membatalkan Pahala Puasa

Amerika Serikat telah melaporkan lebih dari 52.400 orang meninggal pada Sabtu (25/4/2020) pagi.

Sementara Italia, Spanyol dan Perancis telah melaporkan masing-masing antara 22.000-26.000 orang meninggal.

Asia dan Amerika Latin masing-masing melaporkan lebih dari 7.000 orang meninggal.

Sementara Timur Tengah melaporkan lebih dari 8.800 orang meninggal. Seluruh Afrika mencatat sekitar 1.350 orang meninggal.

Korban meninggal secara global terus tumbuh pada tingkat 3-4 persen per hari selama 10 hari terakhir, meskipun ini tercatat telah melambat sejak awal bulan.

Jumlah sejati kasus kematian diperkirakan akan lebih tinggi karena banyak negara belum mencatatkannya, termasuk kasus kematian yang tercatat di panti jompo dan lokasi lain di luar rumah sakit.(Reuters)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan