Sabtu, 6 September 2025

Virus Corona

12 Pasien Terakhir di Hubei China Sembuh, Pusat Epidemi Covid-19 Kini Zero Kasus

Kabar baik ini tersiarkan setelah 12 pasien terakhir di Provinsi Hubei dinyatakan sembuh.Mereka akhirnya dipulangkan dari rumah sakit

EPA-Efe/STR
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Provinsi Hubei, China merupakan tempat awal ditemukannya virus corona (covid-19) yang kini telah menyebar di seluruh dunia.

Setelah beberapa bulan dikelilingi rasa ketakutan, Hubei kini dilaporkan telah bebas kasus terkonfirmasi covid-19.

Dikutip The Star, Provinsi Hubei tercatat zero kasus covid-19 per 27 April 2020.

Kabar baik ini tersiarkan setelah 12 pasien terakhir di Provinsi Hubei dinyatakan sembuh.

Mereka akhirnya dipulangkan dari rumah sakit Wuhan pada Minggu (26/4/2020).

Kini, wilayah yang disebut pusat epidemi menjadi zero kasus covid-19.

Baca: Pengusaha Jamu Kecewa, Satgas Lawan Covid-19 DPR Impor Jamu dari China

Baca: Tahu Ada Rencana Selidiki Asal Virus Corona, China Mengancam Akan Boikot Australia

Baca: Pekerja Selandia Baru Bekerja Lagi, Harus Jaga Kebersihan dan Catat Orang yang Diajak Interaksi

Setelah hari Minggu (26/4/2020) juga tidak ada penambahan kasus baru maupun kasus kematian baru.

Meski demikian, tim medis masih memiliki 582 kasus tanpa gejala atau ODP (orang dalam pengawasan) hingga Senin (27/4/2020) siang.

Masih dalam laman yang sama, Hubei telah melaporkan 68.128 kasus covid-19, 50.333 di antaranya berada di Wuhan.

Dari total kasus tersebut, 4.512 orang meninnggal dunia.

Dikutip worldmeters.info, China mencatatkan 82,830 kasus hingga Selasa (28/4/2020) pagi.

Hanya ada tiga penambahan kasus baru sejak kemarin di China.

Dan saat ini, China masih merawat 723 pasien positif.

Baca: Wanita Ini Meninggal Komplikasi Corona setelah 4 Kali Ditolak Tes di Rumah Sakit Tempatnya Bekerja

Baca: Dua Minggu Menghilang dari Publik, China Kirim Tim Dampingi Kim Jong Un

China Khawatir Muncul Gelombang Kedua Virus Corona

China telah menempatkan kota berpenduduk 10 juta orang karena khawatir akan ada gelombang kasus virus corona.

Harbin, kota terbesar di provinsi Heilongjiang, telah melarang semua orang asing memasuki zona perumahan.

Dikutip Tribunnews dari metro, awal bulan ini kota itu memerintahkan 28 hari karantina untuk siapa pun yang datang dari luar negeri.

Dua tes asam nukleat dan tes antibodi untuk masing-masingnya 'tamu' yang masuk ke wilayah tersebut.

Lebih jauh, kota ini juga menetapkan penguncian 14 hari untuk tempat tinggal di mana kasus yang dikonfirmasi dan tanpa gejala ditemukan

"Semua kasus yang dikonfirmasi, kasus yang diduga, kontak dekat orang tanpa gejala, dan kontak dekat dari kontak dekat harus dikarantina dan diuji," ungkap pemerintah kota.

Satu kelompok yang bertahan di Harbin berpusat pada seorang pria berusia 87 tahun bernama Chen yang telah tinggal di dua rumah sakit sejak 2 April 2020.

Empat hari setelah makan malam di rumah dengan teman-teman putranya, dua di antaranya kemudian dinyatakan positif.

Pada Selasa, Chen telah menularkan virus pada 78 orang, dengan 55 dikonfirmasi.

Meski pun 23 yang dites positif belum menunjukkan gejala virus.

Pejabat kesehatan provinsi mengatakan, mereka yang terinfeksi sebagian besar adalah anggota keluarga, pasien rumah sakit, keluarga mereka, dokter serta perawat yang melakukan kontak langsung atau tidak langsung.

Dari tujuh kasus baru yang dikonfirmasi di Heilongjiang pada Selasa, empat merupakan pasien yang telah tinggal di bangsal yang sama dengan Chen.

Sementara tiga orang lainnya merupakan petugas kesehatan di satu rumah sakit.

(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari/ Andar Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan