80 Lebih Korban Jiwa Topan Amphan, Topan Paling Kuat di Teluk Benggala, Telah Ditemukan
Lebih dari 80 orang tewas dan lainnya kehilangan tempat tinggal setelah Topan Amphan menghantam kota-kota pesisir dan kota-kota di India & Bangladesh.
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 80 orang tewas dan lainnya kehilangan tempat tinggal setelah Topan Amphan menghantam kota-kota pesisir dan kota-kota di India dan Bangladesh pada Rabu (20/5/2020) sore waktu setempat.
Pemerintah kini bertanggungjawab memberikan bantuan kepada warga yang dievakuasi.
Namun mereka juga harus memperhatikan penularan Covid-19 di antara pengungsi, sebagaimana dikutip dari CNN.
Daerah yang rusak akibat angin topan ini juga menjadi wilayah terdampak virus corona.
Baca: Angin Topan Amphan Menewaskan 20 Warga India dan Bangladesh, Jutaan Orang Dievakuasi
Baca: Industri dan Bisnis Mulai Dibuka Lagi, Tapi Pengangguran di India Tetap Tinggi

Upaya evakuasi berskala besar tampaknya telah menyelamatkan banyak nyawa, tetapi mungkin perlu berhari-hari untuk mencatat kematian, cedera, dan kerusakan akibat topan secara rinci.
Amphan merupakan angin topan paling kuat yang terjadi di Teluk Benggala.
Kekuatan angin ini mampu merobohkan rumah-rumah, pepohonan, merusak jembatan hingga sebagian besar wilayah terdampak kehilangan daya listrik.
Angin topan ini memiliki kecepatan 165 km/jam (102 mph) dan membawa badai laut setinggi 1,5 meter.
Kepala daerah Benggala Barat, Mamata Banerjee pada Kamis ini mengatakan setidaknya ada 72 orang tewas di negara bagian Benggala Barat, termasuk 15 orang di kota Kolkata.
Salah satunya adalah seorang gadis muda yang meninggal tertimpa runtuhan rumahnya di distrik Howrah.