Selasa, 9 September 2025

Donald Trump akan Menindak Platform Media Sosial yang Berseberangan Dengannya

Presiden AS, Donald Trump akan menandatangani perintah eksekutif pada perusahaan media sosial pada Kamis (28/5/2020).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
twitter
Akun twitter Donald Trump 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump akan menandatangani perintah eksekutif pada perusahaan media sosial pada Kamis (28/5/2020).

Hal ini terjadi setelah Trump mengancam akan menutup platform media sosial yang dia anggap meredam suara-suara konservatif.

Perselisihan Trump dengan media sosial memanas setelah Twitter menambatkan tautan cek fakta pada cuitannya, sebagaimana dikutip dari BBC

Itu terjadi pada Selasa (26/5/2020) lalu dan pertama kalinya dilakukan kepada Twitter milik presiden AS ini.

Ketika pandemi coronavirus novel berlanjut di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump berbicara kepada para wartawan setelah menandatangani proklamasi menghormati Hari Perawat Nasional di Kantor Oval di Gedung Putih di Gedung Putih 06 Mei 2020 di Washington, DC. Dengan lebih dari satu juta orang di Amerika Serikat terinfeksi COVID-19 dan puluhan ribu orang meninggal karena virus, perawat telah berada di garis depan perawatan untuk pasien di seluruh negeri.
Ketika pandemi coronavirus novel berlanjut di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump berbicara kepada para wartawan setelah menandatangani proklamasi menghormati Hari Perawat Nasional di Kantor Oval di Gedung Putih di Gedung Putih 06 Mei 2020 di Washington, DC. Dengan lebih dari satu juta orang di Amerika Serikat terinfeksi COVID-19 dan puluhan ribu orang meninggal karena virus, perawat telah berada di garis depan perawatan untuk pasien di seluruh negeri. (Doug Mills-Pool / Getty Images / AFP)

Baca: Cuitan Diberikan Label Cek Fakta oleh Twitter, Trump Ancam Atur Ulang Penggunaan Medsos

Baca: Joe Biden Sebut Donald Trump Orang Bodoh, Ini Alasannya

Menyoal perintah eksekutif ini, belum jelas detail langkah-langkah apa yang akan dilakukan presiden.

Otoritas Gedung Putih juga belum memberikan informasi lebih lanjut terkait hal ini.

Sebelum bertolak ke Florida untuk menyaksikan peluncuran pesawat ruang angkasa yang tertunda cuaca buruk, Trump kembali menuduh Twitter dan media sosial lainnya bias.

Namun tuduhan ini tidak disertai bukti.

Sedangkan Trump juga terus melanjutkan kritiknya terhadap platform media sosial di Twitternya.

"Sekarang mereka benar-benar GILA. Tetap disini!!!" cuit Trump.

Sejatinya perselisihan antara Trump sudah beberapa kali terjadi, namun pelabelan kali ini membuatnya benar-benar kesal.

Itu dilakukan Twitter pada postingan Trump yang menurut pihaknya tidak memiliki bukti.

"TIDAK ADA JALAN (NOL!) Bahwa Surat-Surat Suara akan menjadi sesuatu yang kurang dari penipuan yang substansial," cuit Trump ketika itu.

Twitter menambahkan label peringatan ke cuitan itu dan menautkan ke halaman yang mengklaim sebagai 'tidak berdasar'.

Baca: Hong Kong-China Memanas, Trump Bakal Beri Respons dalam Waktu Dekat

Baca: Trump Kesal Cuitannya Dilabeli Cek Fakta, Tuding Twitter Campuri Pilpres 2020

Setelah itu pada Rabu-nya, Trump mengancam akan mengatur atau bahkan menutup platform media sosial ini.

Dia mengatakan kepada lebih dari 80 juta pengikutnya di Twitter bahwa Partai Republik merasa platform media sosial ini membungkam suara konservatif.

Presiden AS ini mengatakan tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi.

Dalam cuitan sebelumnya, dia juga mengatakan bahwa Twitter menghambat kebebasan berbicara.

Kepala eksekutif Twitter Jack Dorsey menanggapi kritik yang dilontarkan Trump ini.

"Kami akan terus menunjukkan informasi yang salah atau sengketa tentang pemilihan global," tulisnya.

Trump menulis anggapannya tentang surat suara di Facebook pada Selasa lalu.

Namun platform media sosial ini tidak memberi peringatan sebagaimana yang Twitter lakukan.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Rabu, kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg mengatakan menyensor platform media sosial bukan tindakan yang tepat untuk pemerintah yang khawatir tentang penyensoran.

Sejak beberapa tahun terakhir ini, Twitter memperketat kebijakannya terkait postingan.

Hal tersebut dilakukan media sosial berlambang burung ini setelah mendapat keluhan banyaknya akun berisi informasi menyesatkan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan