Sabtu, 13 September 2025

Virus Corona

Masjid di Inggris Memilih Tidak Beroperasi Meski Pemerintah Berencana Buka Rumah Ibadah

Seorang imam besar di Inggris menyarankan untuk tidak membuka masjid hingga kondisi memungkinkan untuk salat berjamaah.

Penulis: Ika Nur Cahyani
The Pluralism Project
ILUSTRASI Salat Berjamaah di Masjid 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang imam besar di Inggris menyarankan untuk tidak membuka masjid hingga kondisi memungkinkan untuk salat berjamaah.

Pilihan itu dia ajukan meskipun pemerintah Inggris berencana untuk membuka rumah ibadah di seluruh negeri.

Pemerintah diperkirakan akan mengumumkan gereja, masjid, dan sinagoge bisa beroperasi kembali mulai 15 Juni mendatang, dikutip dari BBC

Tetapi karena masjid-masjid fungsi utamanya untuk salat berjamaah, para tokoh Muslim menilai bahwa rencana tersebut kurang jelas.

Baca: Jeddah Lockdown, Arab Saudi Berlakukan Jam Malam dan Masjid Kembali Ditutup

Baca: Presiden Jokowi Salat Jumat di Masjid Baiturrahim Kompleks Istana Kepresidenan

ILUSTRASI Salat Gerhana Matahari - Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Matahari Cincin Sendirian
ILUSTRASI Salat di Masjid (saudigazette.com.sa)

Imam Qari Asim mengatakan pembukaan ini akan menyebabkan risiko yang lebih besar.

Sementara itu, pernikahan diperkirakan masih dilarang menyusul aturan yang akan ditetapkan perdana menteri beserta kabinet pada Selasa mendatang.

Namun di negara bagian Irlandia Utara, tempat ibadah sudah mulai beroperasi.

Sedangkan Skotlandia dan Wales masih belum melakukan hal tersebut.

Pemerintah pusat mengatakan setiap perubahan aturan bergantung dengan lima syarat untuk melonggarkan kuncian.

Ketua Dewan Penasihat Nasional Masjid & Imam (MINAB), Imam Asim meminta masjid agar tidak dibuka dulu hingga kondisi aman terlebih untuk salat berjamaah.

"Perbedaan mendasar antara masjid dan beberapa tempat ibadah lainnya adalah bahwa masjid pertama dan terutama digunakan untuk sholat berjamaah."

"Salat secara pribadi dapat dilakukan di mana saja, terutama di rumah-rumah. Dengan demikian, membuka masjid pada 15 Juni akan menyebabkan lebih banyak tantangan bagi masjid dan imam karena harapan dari masyarakat adalah untuk memulai kembali ibadah kolektif," jelas Imam Asim.

Kiosk 6 di Inggris
Kiosk 6 di Inggris (Instagram/stu_coulson)

Sekretaris jenderal Dewan Muslim Inggris, Harun Khan juga menilai bahwa masyarakat perlu edukasi lebih jelas terkait inisiatif pemerintah tersebut.

Sehingga pesannya tidak ambigu dan masyarakat tetap berpegang pada pedoman kesehatan.

"Masjid disediakan terutama untuk ibadah jamaah, sehingga saat ini ada ketidakpastian dan keprihatinan yang signifikan dari para pemimpin masjid tentang bagaimana peraturan baru benar-benar dapat diterapkan," kata Harun Khan.

Khan menambahkan bahwa MCB, payung dari asosiasi Muslim, telah berkonsultasi dengan masyarakat di seluruh negeri dan jelas perencanaan proaktif tentang membuka kembali masjid telah terjadi.

MINAB juga telah meminta pemerintah untuk mengizinkan kelompok kecil untuk shalat lima waktu di masjid-masjid.

Di sisi lain Uskup Agung Wesminister dan Katolik Roma paling senior di Inggris dan Wales, Kardinal Vincent Nichols berterima kasih karena tempat ibadah jadi langkah pelonggaran kuncian yang pertama.

Dia memastikan jamaat akan menuruti aturan pembatasan sosial, setidaknya dengan dibukanya gereja masyarakat akan kembali berhubungan dengan tempat ibadah.

Baca: Cegah Covid-19, Pengelola Masjid Sunda Kelapa Batasi Jemaah Salat Jumat Maksimal 800 Orang

Baca: Salat Jumat di Masjid Muhammadiyah, Menteri BUMN Ingatkan Jaga Kewaspadaan

Boris Johnson
Boris Johnson (newsthump.com)

Namun dia menambahkan bahwa tidak setiap gereja Katolik akan dibuka pada 15 Juni nanti.

"Keputusan dan ketentuan lokal harus memimpin proses ini," katanya.

Juru bicara Perdana Menteri mengatakan, Johnson menilai masyarakat perlu memiliki ruang beribadah dan berdoa.

Inggris duduk di posisi kelima negara dengan kasus infeksi Covid-19 tertinggi di dunia.

Worldometers pada Senin (8/6/2020) mencatat 286.194 infeksi dengan 40.542 kematian.

Sementara itu angka kesembuhannya tidak tercatat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan