Iran akan Eksekusi Mati Mata-mata yang Bantu Amerika Bunuh Jenderal Qasem Soleimani
"Dia memantau demi sejumlah uang untuk Mossad Israel dan Badan Intelijen Pusat AS (CIA)," kata Esmaili dalam konferensi pers di televisi.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Mulai Irak, Afghanistan, Lebanon, Suriah, hingga Yaman.
Dipandang sebagai Musuh yang Tangguh
Dikutip melalui New York Times, para pejabat Amerika Serikat telah lama mengamati Soleimani.
Menurut mereka, Soleimani merupakan musuh yang tangguh.
Dikabarkan, setelah Amerika melakukan invasi ke Irak pada 2003 untuk menggulingkan Saddam Hussein.
AS menuduh Soleimani merencanakan serangan terhadap Amerika.
Ahli Strategi Berpengaruh
Tanggung jawab Soleimani dalam memimpin Pasukan Quds Korps mendapat pengakuan.
Pemimpin dari Pengawal Revolusi Islam diakui sebagai ahli strategi utama di balik usaha dan pengaruh militer Iran di beberapa tempat.
Di antaranya Suriah, Irak, dan tempat lain di kawasan itu dan di luarnya.
Pejabat senior Intelijen Irak menyebut, Soleimani menggambarkan dirinya sebagai 'satu-satunya otoritas untuk tindakan Iran di Irak'.
Sebagai kepala pasukan elite Quds, Suleimani memainkan peran penting dalam arahan strategis dan operasi besar milisi.
Selama 8 tahun terakhir, Jenderal Soleimani telah menjadi orang paling berpengaruh di palagan Irak dan Suriah. Dia juga memimpin upaya Teheran mengonsolidasikan kehadirannya di kedua negara dan mencoba membentuk kembali wilayah tersebut sesuai keinginannya.
Pasukan Elite Quds yang dipimpinnya dinilai banyak kalangan sukses meredam keganasan milisi ISIS di Irak dan Suriah.
Komandan Quds yang baru muncul di Irak