Bentrok Tentara China dengan India di Perbatasan, Korban Berjatuhan
Global Times diterbitkan oleh People's Daily, Surat Kabar resmi dari Partai Komunis China yang berkuasa.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Korban jiwa juga ada di pihak tentara China saat terjadi bentrokan dengan pasukan India pada Senin (15/6/2020) di sepanjang perbatasan India-China yang disengketakan.
Demikian dilaporkan pemimpin redaksi Global Times pada Selasa (16/6/2020).
"Berdasarkan apa yang saya tahu, pihak China juga ada jatuh korban dalam bentrokan fisik di lembah Galwank," ujar Hu Xijin dalam sebuah kicauannya seperti dilansir Reuters, Selasa (16/6/2020).
Namun sayang dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Global Times diterbitkan oleh People's Daily, Surat Kabar resmi dari Partai Komunis China yang berkuasa.
Dalam kicauannya di Twiiter, seorang wartawan senior Global Times menyebut, lima tentara China tewas dan 11 terluka dalam bentrokan dengan India di lembah Galwan di Ladakh.
Demikian dilansir Stasiun TV India, NDTV.
Editor-in-chief dari Global Times kemudian tweeted, "dari sisi China juga jatuh korban dalam bentrokan di lembah Galwan."
Hingga kini masih belum ada rilis resmi dari militer atau pejabat China mengenai adanya korban dari tentara Negeri Tirai Bambu itu.
Dari sisi India, seorang perwira Angkatan Darat India dan dua prajurit tewas dalam bentrokan dengan pasukan China pada Senin (15/6/2020), di sepanjang perbatasan India-China yang disengketakan.
Adapun lokasi saling serang antara tentara India dan China di Lembah Galwan, Ladakh, India, Senin (15/6/2020).
Hal ini semakin meningkatkan ketegangan antara dua negara terpadat di dunia.
Laporan awal pada Selasa (16/6/2020) menunjukkan tentara tidak ditembak, tetapi tewas dalam bentrokan saling melemparkan batu, mirip dengan kejadian bulan lalu di sepanjang perbatasan dan melukai beberapa tentara di kedua belah pihak.
"Ini adalah pertama kalinya dalam dekade ini, ada tentara tewas dalam pertempuran di sepanjang perbatasan," kata para ahli militer, seperti dilansir New York Times, Selasa (16/6/2020).
Para pejabat militer India enggan berkomentar tentang apa yang terjadi dan mengatakan mereka mencoba untuk meredakan situasi.
Setelah pasukan India dan China saling berhadapan di sejumlah titik di Himalaya dalam beberapa minggu terakhir, para pejabat India mengatakan bulan ini kedua belah pihak berupaya untuk menyelesaikan sengketa melalui saluran diplomatik dan militer.
"Selama proses de-eskalasi berlangsung di lembah Galwan, sebuah bentrokan pecah kemarin malam yang menimbulkan korban jiwa. Di pihak India seorang perwira dan dua prajurit. Pejabat tinggi militer kedua belah pihak saat ini bertemu di tempat tersebut untuk meredakan situasi,” demikian pernyataan militer India seperti di laporkan media di India.
Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Lijian, mengatakan pasukan India telah dua kali menyeberangi garis perbatasan secara ilegal pada hari Senin dan menyerang personil China.
Dia mengatakan pihak Cina telah "mengajukan protes keras " tetapi tetap terus berupaya ke arah penyelesaian ketegangan antara kedua negara.
Menurut laporan Staaiun TV India, NDTV, pimpinan militer India dan China telah melakukan pembicaraan.
Namun masih belum diketahui hasil pembicaraan dari kedua kubu mengenai langkah-langkah damai atau penyelesaian. (Reuters/NDTV/New York Times)