Catat Sejarah, Uni Emirat Arab Luncurkan Misi 'Hope' ke Mars dengan Roket Jepang
Hope meluncur dari Pusat Antariksa Tanegashima, Jepang di atas roket Mitshubishi Heavy Industries H-IIA pada Minggu (19/7/2020) pukul 17:58 EDT.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
Misi Senilai Rp 2,9 Miyar Disebut sebagai Perintis Eksplorasi Antarplanet
Masih melansir Space.com, misi Hope senilai Rp 2,9 milyar dikenal sebagai Misi Mars.
Hope merupakan perintis eksplorasi antaraplanet pertama UEA.
Peluncurannya dirancang untuk menandai peringatan 50 tahun negara tersebut.
Khususnya, para perencana misi menginginkan proyek yang akan memulai sektor teknologi dan sains bagi UEA, manakala negara tersebut tengah mencari model ekonomi yang dapat bertahan, di luar sektor kekayaan minyaknya.
Dengan visi tersebut, UEA menargetkan pengorbit Mars dan menetapkan misi tersebut diperlukan untuk menyumbang data sains yang bernilai internasional.
Baca: Pakar Hukum Tata Negara: Anti Sains Kebijakan Pemerintah Hadapi Pandemi Covid-19
UEA Dikenal Tak Miliki Ahli Sains
Lebih jauh, bagi negara yang nyaris tak memiliki keahlian sains planet, keputusan untuk meluncurkan misi, merupakan tantangan yang berat.
Para ilmuwan misi berkonsultasi dengan para ilmuwan Mars dari seluruh dunia dan menyimpulkan bagaimana cara yang layak untuk mencapai tujuannya.
Akhirnya, mereka merancang sebuah penelitian untuk mengumpulkan data komprehensif tentang atmosfer Mars dalam semua kompleksitasnya.
Baca: NASA Cari Orang untuk Misi Pengasingan Diri di Mars Buatan
Atmosfer Mars Disebut Melemah
Atmosfer Mars dilaporkan melemah selama ribuan tahun.
Sekarang atmosfer Mars diketahui telah didominasi karbon dioksida.
Tetapi dulunya, atmosfer Mars jauh lebih besar dan dapat menjaga air planet tetap di tempatnya.
Para ilmuwan pun ingin tahu bagaimana perubahan itu terjadi.
