Menlu AS Mike Pompeo Sampaikan Keprihatinan atas Insiden Alexei Navalny, Kritikus Putin yang Diracun
Mike Pompeo mengungkapkan keprihatian atas laporan medis yang memaparkan Alexei Navalny diracuni.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo merilis pernyataan sebagai tanggapan atas insiden yang dialami pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny yang diracun ketika perjalanan kembali ke Moskow.
Pompeo mengungkapkan keprihatian atas laporan medis yang memaparkan Alexei Navalny diracuni.
Menteri Luar Negeri AS itu juga mendukung penyelidikan "jika laporan tersebut terbukti akurat."
"Amerika Serikat sangat prihatin dengan kesimpulan awal yang dilaporkan dari para ahli medis Jerman, aktivis oposisi Rusia Alexei Navalny diracun," ungkap Pompeo yang dikutip Tribunnews dari CNN.
Baca: Kanselir Jerman Angela Merkel Minta Rusia Selidiki Dugaan Keracunan Alexei Navalny
Baca: Alexei Navalny Tiba di Berlin untuk Perawatan Medis, Kondisi Kesehatannya Mengkhawatirkan

"Jika laporan terbukti akurat, Amerika Serikat mendukung seruan UE untuk penyelidikan komprehensif dan siap membantu dalam upaya itu," tambahnya.
Pompeo menambahkan, keluarga Alexei Navalny berhak menerima penyelidikan penuh dan transparan.
Dia menerangkan, bagi mereka yang terlibat dalam insiden Alexei Navalny harus bertanggungjawab.
"Pikiran kami bersama keluarga Tuan Navalny dan kami berharap dia sembuh total," jelas Pompeo.
Insiden Diumumkan Juru Bicara Alexei Navalny
Lebih jauh, CNN melaporkan Pompeo baru menyampaikan tanggapannya setelah hampir seminggu juru bicara Navalny mengumumkan, kritikus Kremlin dalam keadaan koma.
Alexei Navalny dievakuasi dari Kota Omsk di Siberia dan diangkut ke Berlin, Sabtu (23/8/2020).
CNN mewartakan, rumah sakit Jerman yang merawat Alexei Navalny mengatakan tes menunjukkan dia diracun.
Baca: Kondisi Terkini Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny setelah Diracun Saat Kembali ke Moskow
Baca: Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Diduga Diracun, Sosoknya Dikenal sebagai Kritikus Putin
Navalny tetap dalam keadaan koma buatan dalam perawatan intensif, kata pihak rumah sakit.
Pemerintah Jerman mengatakan "sangat mungkin" Navalny diracun dan oleh karena itu membutuhkan perlindungan khusus.
Pemerintahan Trump sebagian besar diam tentang masalah tersebut hingga Selasa (25/8/2020).
Sebelumnya pada hari yang sama, Wakil Menteri Stephen Biegun "menyatakan keprihatinan yang mendalam" tentang kondisi Navalny dalam pertemuan di Moskow dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, menurut juru bicara Kedutaan Besar AS di Rusia.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)